25 Warga Barsel Terserang DBD

DIRAWAT–Tampak salah satu korban DBD yang dirawat di RSUD Jaraga Sasameh, Buntok, Kabupaten Barsel. TABENGAN/LISMUDI

BUNTOK/TABENGAN.CO.ID Dalam kurun waktu sebulan terakhir, warga Kabupaten Barito Selatan (Barsel) bukan saja terdampak musibah banjir, tetapi juga terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jaraga Sasameh, Buntok dr Norman Wahyu mengakui, selama Januari ini, ada sebanyak 25 orang warga yang sakit DBD dan diopname atau rawat inap.

Sementara untuk data secara umum kasus tersebut di wilayah Barsel, dia meminta agar menanyakan langsung kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang P2P Dinkes Barsel Huzaimah mengatakan, untuk  menyikapi tingginya kasus BDB di sejumlah wilayah di Barsel, pihaknya telah membuat surat edaran yang telah ditandatangani Plh Bupati Barsel.

Ketika ditanyakan apakah ada upaya lain untuk pencegahan, seperti fogging dan berapa jumlah warga yang terkena wabah DBD, pihak Dinkes belum bisa memberikan keterangan jelas hingga berita ini ditayangkan.

Salah satu warga Barsel, Feren (33) warga Kecamatan Dusun Selatan kepada media ini mengatakan, anaknya usia 9 tahun harus opname dan menjalani perawatan selama 5 hari di RSUD Jaraga Sasameh Buntok.

Dikatakan, anaknya mengalami demam selam 3 hari dan ciri-cirinya seperti DBD. Dengan kondisi tersebut, ia memutuskan untuk membawa anaknya ke RSUD Jaraga Sasameh. Setelah dicek dan didiagnosa anaknya positif DBD, sehingga harus rawat inap.

“Karena sudah 3 hari demam, kita rujuk ke RSUD ternyata positif DBD,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Rusine (45) warga Jalan Pelita Raya Buntok. Ia mengatakan, sebelumya anaknya demam setelah diperiksa ke rumah sakit ternyata positif menderita DBD dan harus dirawat beberapa hari di RSUD Jaraga Sasameh.

Mereka mengharapkan agar Pemkab Barsel, khususnya melalui Dinkes segera melakukan upaya pencegahan, setidaknya melakukan fogging atau pengasapan sehingga kasus  BDB tidak meluas ke seluruh wilayah di daerah itu.

Anggota Komisi III DPRD Barsel H Raden Sudarto juga turut berkomentar atas tingginya kasus DBD di daerah itu.

Ia meminta Dinkes segera melakukan fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti, utamanya di wilayah atau desa yang awal munculknay kasus tersebut.

Dikatakan, beberapa waktu yang lalu pihaknya juga sudah meminta pihak Dinkes segera melakukan fogging, namun sejauh ini belum mendapatkan informasi atau laporan apakah pengapasan sudah dilakukan atau belum.

“Kita berharap agar masyarakat hendaknya ikut berpartisipasi untuk mengatasi kasus DBD ini, dan pihak Dinkes harus segera melakukan langkah pencegahan, salah satunya fogging, terlebih saat kondisi pasca banjir ini,” kata Raden. c-lis