Stunting 4 Kabupaten/Kota Meningkat

TABENGAN/LIDIAWATI BAHAS STUNTING-Foto bersama Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Tengah Sesi I Tahun 2024, di aula Bapeddalitbang Kalteng, Senin (6/5).

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Berdasarkan data prevalensi stunting yang terpapar, Kalimantan Tengah (Kalteng) secara umum telah berhasil menurunkan angka stunting pada 10 kabupaten. Namun, untuk 3 kabupaten dan 1 kota justru mengalami peningkatan angka stunting.

Kabupaten/kota se-Kalteng yang mengalami peningkatan angka stunting tahun 2022 ke 2023 adalah Kotawaringin Timur dari 27,90 menjadi 35,5 persen, Katingan dari  29,90 menjadi 34,0 persen, Sukamara dari 21,80 menjadi 29,1 persen dan Kota Palangka Raya dari 27,80 menjadi 28,0 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng H Nuryakin mengatakan, ini adalah kegiatan dalam rangka konvergensi stunting, kinerja pada sesi pertama. Melalui kegiatan ini diharapkan akan memberikan gambaran utuh terhadap bagaimana 8 aksi konvergensi yang dilakukan di Kalteng.

“Kita melihat memang sudah ada penurunan yang cukup signifikan, tetapi itu masih belum optimal. Sehingga pada hari ini kita lakukan, mudah-mudahan nanti  angka stunting di 4 pemerintah daerah tersebut juga turut mengalami penurunan,” katanya, Senin (6/5).

Ia mengungkapkan, sebagai bentuk dukungan dan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng  dalam penurunan stunting, Gubernur H Sugianto Sabran telah mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor 188.44/106/2023 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalteng.

“Selain itu, untuk menjabarkan berbagai jenis kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting dalam bentuk Rencana Aksi Daerah (RAD), kemudian juga telah diterbitkan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 22 Tahun 2023 tentang Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2023 sampai dengan 2024,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Kalteng sekaligus Sekretaris TPPS Provinsi Kalteng Linae Victoria Aden menyampaikan, penilaian kinerja yang dilakukan terhadap 8 konvergensi. Juga akan berkaitan dengan keberhasilan yang sudah dicapai selama ini.

“Ini kita sudah bisa menurunkan angka stunting ya sebanyak 3,4 persen dan sebenarnya ini kita harus lebih lebih giat lagi usahanya, harus lebih keras lagi agar kita bisa menurunkan, mencapai standar yang ditentukan oleh pusat,” ujarnya.

Linae mengatakan, untuk menurunkan stunting, memerlukan upaya kerja sama dari TPPS yang terdiri dari berbagai unsur yang tidak hanya ada di provinsi tetapi juga di kabupaten/kota.

“Kegiatan hari ini akan berlanjut. Selain tentang kinerja, tanggal 20 nanti akan ada kegiatan pameran inovasi yang berkaitan juga dengan stunting kemudian akan ada kegiatannya rembuk stunting, dimana rencananya akan dihadiri juga oleh Kepala BKKBN Pusat,” ucapnya.

Dijelaskan, terkait penilaian kinerja, akan ada dibuat semacam rangking, hal tersebut dibuat agar menjadi gambaran keberhasilan Pemda dan langkah ke depan yang akan diambil untuk melakukan percepatan stunting.

“Kita tahu bahwa Kalteng secara umum sudah turun 10 kabupaten tapi masih ada 4, di antaranya 3 kabupaten dan 1 kota yang masih naik dan tentu saja ini menjadi PR kita. Jadi yang 4 itu adalah Kotawaringin Timur, Sukamara, Katingan, dan Kota Palangka Raya,” tegasnya.

Sebagai informasi, data stunting 10 kabupaten yang mengalami penurunan pada tahun 2023, Kotawaringin Barat 17,9 persen, Kapuas 16,2 persen, Barito Selatan 23,9 persen, Barito Utara 15,3 persen, Seruyan 25,8 persen, Lamandau 13,2 persen, Gunung Mas 12,9 persen, Pulang Pisau 24,0 persen, Murung Raya 21,0 persen, dan Barito Timur 21,7 persen. ldw