PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pagelaran event balap motor tertinggi OnePrix 2024 Seri II, yang digelar di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), 11-12 Mei 2024 lalu, menyisakan kenangan buruk bagi para pemenang.
Pasalnya, hingga saat ini kejuaraan tersebut menyimpan fakta miris dan kenyataan pahit. Dimana belum dibayarnya hak pemenang dari event tersebut.
Bahkan sejak seri pertama di Palopo Sulsel, para peraih podium belum menerima hadiah uang dari pihak OMM selaku promotor penyelenggara.
Manajer Tim Yamaha Yamalube AMS TDR Cargloss LFN IRC RRS, H Ludi mengaku miris dan sangat disayangkan untuk sebuah balapan yang diklaim sebagai kejuaraan nasional yang ditonton puluhan ribu atau ratusan ribu pasang mata rakyat Indonesia tercinta.
“OnePrix Palangka Raya itu digelar 11-12 Mei dan sudah sekira lebih dari 3 minggu keterlambatannya. Secara akal sehat dari sebuah hadiah itu adalah apresiasi atas perjuangan pebalap dan kru tim, ada take and give, jadi wajib dikasih segera,” kata H Ludi, yang dilansir dari beritabalap.com.
Ludi melanjutkan, tradisi dalam puluhan tahun dunia balap nasional adalah diberikan di Hari H. Kalaupun ada yang terlambat paling sekitar 1-2 hari karena sesuatu hal, tetapi itupun jarang terjadi.
“Sekali lagi, OnePrix itu gelaran nasional yang ditonton puluhan atau ratusan ribu pasang mata. Penting membangun sebuah attitude untuk branding image yang baik,” imbuhnya.
Ia juga berharap penyelenggara OnePrix harus segera berbenah, dan menunjukan kualitas yang keren sehingga jangan sampai semakin ditinggalkan tim musim depan.
“Hadiah itu adalah hasil dari sebuah perlombaan. Jika belum juga ada hadiah, berarti kemarin itu bukan sebuah lomba. Jika kemudian telat, dimana komitmennya. Kita sudah penuhi kewajiban kita, bagaimana dengan hak kita yang cukup lama tertunda. Sekali lagi, ini soal komitmen bersama,” tegasnya.
Karena, kata dia, yang juga pemain senior di dunia balap nasional, hadiah itu penting buat pebalap. Sebab ada efek psikologis yang diterima, termasuk buat kru dan ini menjadi motivasi mereka.
Sementara itu, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalteng Ferry Simon, saat dihubungi maupun melalui pesan WhatsApp kru Tabengan, sejak pukul 11.08 WIB, hingga berita ini ditayangkan belum bisa dikonfirmasi dan memberikan penjelasan. rmp