Banjir Bandang Rendam Puluhan Rumah di Barut

MUARA TEWEH/tabengan.com – Puluhan rumah di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara terendam banjir bandang akibat hujan lebat dan luapan Sungai Bengaris.

“Banjir merendam rumah warga sejak sekitar pukul 03.00 WIB dan diperkirakan siang nanti surut,” kata Hariad, warga Jalan Ronggolawe, Muara Teweh, Selasa (24/4) pagi.

Hujan lebat yang melanda wilayah kabupaten pedalaman Sungai Barito itu terjadi Senin (23/4) malam sekitar pukul 18.35 WIB hingga pagi hari masih turun hujan, namun tidak selebat tengah malam.

Akibatnya Sungai Bengaris, anak Sungai Barito meluap dan merendam sejumlah pemukiman penduduk di dataran rendah. Kawasan pemukiman yang terendam itu di antaranya Jalan Ronggolawe dan kompleks Perumahan Mekar Indah Jalan Pegunungan Muller Muara Teweh serta Jalan Belakang Beppeda yang merupakan kawasan paling parah terendam banjir hampir satu meter.

“Tiga kawasan pemukiman ini berada di sekitar Sungai Bengaris, sehingga kalau hujan lebat cukup lama pasti terendam,” kata Hariadi yang rumahnya terendam banjir sekitar satu meter.

Sementara itu, Agus, warga di Jalan Belakang Bappeda Muara Teweh, mengatakan, banjir kali ini sangat cepat datangnya. Biasanya perlahan naiknya, bahkan ada sepeda motor warga sempat terendam banjir, karena lambat dievakuasi.

“Banjir ini terlihat terus naik dan kawasan tempat tinggal kami terendam banjir sekitar 1,5 meter lebih,” katanya.

Menurut dia, ketinggian banjir kali ini cukup parah dan biasanya berlangsung sekitar 5-6 jam, sehingga membuat aktivitas warga terganggu.

Banjir ini akan parah dan lebih lama kalau Sungai Barito naik, namun saat hujan turun, sungai yang wilayah hulunya di Kalteng dan bermuara di laut Jawa wilayah Kalimantan Selatan itu debit airnya tidak naik.

“Seandainya debit Sungai Barito naik, maka banjir dipastikan lama karena arus Sungai Bengaris tertahan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Utara, Gazali mengatakan, saat ini pihaknya telah menurunkan dua buah perahu karet untuk membantu mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir.

Selain itu, lanjut dia, untuk mengevakuasi anak sekolah yang berangkat ke sekolah, terutama di kawasan banjir di Jalan Ronggolawe dan Jalan Belakang Bappeda Muara Teweh. “Saat ini kami belum menerima laporan apakah ada korban jiwa maupun harta warga,” katanya.

Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh Sunardi mengatakan hujan lebat yang mengakibatkan sejumlah rumah penduduk terendam banjir ini mencapai 184, milimeter. “Hujan yang tercatat di BMKG tersebut terjadi sekitar 12 jam lebih dengan intensitas sangat lebat,” ujarnya.

Listrik Padam
PT PLN Rayon Muara Teweh memadamkan listrik karena sejumlah kawasan di daerah setempat terendam banjir bandang meluapnya Sungai Bengaris.

“Listrik terpaksa kami padamkan di 4 lokasi banjir yang parah guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Manajer PLN Rayon Muara Teweh Permono Gunawan di Muara Teweh, Selasa.

Menurut Permono, lokasi banjir yang listriknya dipadamkan antara lain di Muara Teweh yakni sebagian kawasan Jalan Belakang Bappeda, Jalan Ronggolawe, Jalan Pararawen dan Jalan Sudirman.

Listrik tersebut dipadamkan sejak pukul 07.00 WIB dan hingga pukul 10.15 WIB masih belum nyala. “Kalau banjir sudah surut, listrik kami nyalakan kembali,” katanya. c-ryu/ant