KUALA KAPUAS/TABENGAN.CO.ID – Natalia Risakwelumni akrab dipanggil Natali adalah satu dari 54 siswa-siswa yang diwisuda sebagai angkatan pertama sekaligus menjadi lulusan terbaik SMK Maharati.
SMK Maharati merupakan sekolah yang berlokasi di Desa Buhut Jaya, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Sekolah ini untuk tahun 2024 berhasil mencetak 54 lulusan yang siap berdaya saing di dunia kerja.
Natalia Risakwelumni mengakui, tidak mudah bagi dirinya mencapai prestasi sebagai lulusan terbaik di sekolahnya, penuh perjuangan dan pengorbanan.
Namun semua itu kini menjadi cerita inspiratif terutama saat moment kelulusan di SMK Maharati.
Natali adalah siswa berasal dari desa Batapah, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas. Dalam moment kelulusannya, Natali menceritakan perjuangan semasa sekolah yang penuh dengan perjuangan.
Kerap menghadapi kendala minim listrik dan daerah yang terpencil justru tidak menyurutkan semangatnya belajar.
Saat ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dia harus menempuh waktu 2 jam mencapai sekolahnya di di kampung tetangga.
Tidak hanya itu, di usia yang masih muda, dia ditinggal ayahnya untuk selama-lamanya, tentu membuat dirinya nyaris putus asa dan memutuskan berhenti sekolah.
“Saya berasal dari desa yang miskin berada di pelosok, yang listrik saja tidak ada dan banyak yang setelah lulus SMP tidak melanjutkan kuliah karena faktor ekonomi,” ujar Natalia Risakwelumni kepada Tabengan, baru-baru ini.
Namun, berita baik sampai ditelinganya, karena SMK Maharati yang didirikan PT Pamapersada Nusantara dan PT Tuah Turangga Agung Group dibuka.
“Berita tersebut ibarat es teh manis ditengah teriknya matahari di Kalimantan di siang hari, suatu solusi bagi kami yang sedang kesulitan, khawatir dan bingung untuk melanjutkan pendidikan,” ungkap Natalia.
Menjalani pendidikan di SMK Maharati, kini orang tua Natali tidak perlu khawatir lagi dengan biaya pendidikan karena semua sudah ditanggung oleh pihak perusahaan.
“Bagi kami warga desa Batapah sekolah SMK Maharati benar – benar menjadi berkat bagi saya, keluarga dan warga desa Batapah, karena anak – anaknya tidak perlu jauh-jauh agar bisa bersekolah,” tandas Natalia.(Rahul)