Disdik Harus Manitoring Full Day School

Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Ruselita. FOTO ISTIMEWA

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Ruselita mengungkapkan pemikirannya tentang pelaksanaan penerapan sistem full day school di Kota Palangka Raya. Dalam hal ini, dia menyebutkan, bahwa full day school tidak akan menjadi masalah selama dijalankan dengan baik dan waktu istirahat di akhir pekan dimanfaatkan secara optimal.

“Anak-anak pada awalnya bersekolah dari Senin hingga Sabtu dengan durasi setengah hari. Namun, seiring waktu, banyak daerah yang kini mengadopsi sistem full day school dari Senin hingga Jumat, menjadikan Sabtu dan Minggu sebagai hari libur,” kata Ruselita, Rabu (19/6).

Dengan sistem pembelajaran full day, maka otomatis akan diberikan dua hari libur di akhir pekan, sehingga hal ini bisa dipergunakan anak-anak untuk beristirahat agar mereka tidak mudah merasa kelelahan kemudian.

“Di hari Senin hingga Jumat itu fokus pada pembelajaran. Saya juga melihat banyak daerah yang menggunakan sistem full day dan berjalan baik,” lanjutnya.

Lebih lanjut Ruselita menjelaskan, tingkat fleksibilitas dalam menerapkan sistem full day school sangatlah krusial.

Hal yang paling penting menurutnya, bagaimana sinergitas komunikasi yang terjalin, guru-guru mengarahkan, kemudian orang tua siswa membimbing anak-anak mereka agar bisa menggunakan dua hari libur tersebut untuk beristirahat dengan baik.

“Banyak anak-anak yang selain dia belajar di sekolah saja, tetapi mereka  juga aktif dalam mengikuti les atau bimbingan belajar luar. Sehingga, baik itu para siswa dan siswi, kemudian guru pun harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut,” ujar Legislator dari Partai Perindo ini.

Diakuinya, ketika menerapkan full day school, pasti ada memiliki sisi dampak dan negatifnya masing-masing.  Maka dari itu,  ia mendorong kepada Dinas Pendidikan setempat harus aktif melaksanakan monitoring ke lapangan guna melihat langsung efektivitas dari sistem ini.

“Ketika Disdik terjun langsung ke lapangan, maka mereka bisa menarik masukan-masukan yang ada. Seperti, jika setiap sekolah siap dan setuju, serta guru-gurunya mendukung, maka Disdik bisa menerapkan full day school itu,” sarannya.

Namun, Ruselita menggarisbawahi, pentingnya juga dalam penerapan sistem ini tanpa paksaan, agar tidak mengganggu kinerja proses belajar mengajar.

“Menerapkan full day school tidak menjadi masalah selama murid dan guru menjalaninya dengan senang hati. Jika ada yang merasa tertekan, kita bisa bersama-sama mencari solusi terbaik untuk mengatasinya di masa depan,” ujarnya.

Terakhir, Ruselita turut menyarankan kepada Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya untuk mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. Hal ini diharapkan dapat memastikan bahwa penerapan full day school dapat berjalan secara optimal dan memberikan manfaat bagi semua pihak. rba