Pemilih Tertua di Palangka Raya Punya 24 Cicit

COKLIT-Petugas Pantalih saat berkunjung ke rumah Parin, pemilih tertua di Kota Palangka Raya. ISTIMEWA

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pria tua bernama Parin, warga Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, telah memasuki usia 106 tahun. Itu tercatat di KTP-nya, lahir pada tanggal 20 Juni 1918. Dengan usianya yang telah melebihi satu abad, Parin menjadi pemilih tertua di Kota Palangka Raya yang ikut serta dalam Pemilu 2024.

Dalam percakapannya dengan petugas Pantarlih yang datang untuk memverifikasi data kependudukan, Parin menceritakan pengalamannya saat perang kemerdekaan dan pernah mengangkat senjata di daerah Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Meskipun telah lama berlalu, pengalamannya tetap segar dan diingat dengan jelas.

“Dulu pakai senapan dum-duman saat perang kemerdekaan saat di Banjarmasin,” katanya dengan nada masih bersemangat, baru-baru ini. Pengakuan Parin bahwa ia pernah memiliki surat dari Legiun Veteran. Sayangnya, surat tersebut hilang.

Parin lahir di Tulung Agung, dan dibawa orang tuanya ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan sebelum Indonesia merdeka. Orang tuanya bekerja di perkebunan karet di Danau Salak, Kalimantan Selatan. Ia menikah dengan Musrikah yang juga berasal dari Tulung Agung di zaman awal kemerdekaan, dan dikaruniai 7 anak, 25 cucu, dan 24 cicit.

Setelah pensiun dari perusahaan karet, pada tahun 1982 Parin dan istrinya pindah ke Palangka Raya bersama anaknya. Mereka kemudian pindah ke Tangkiling dan kini tinggal di Kelurahan Tumbang Tahai.

Veteran kemerdekaan itu dan istrinya kini  hidup hanya berdua karena anak-anak sudah berkeluarga semua. Namun, meskipun telah mencapai usia yang senja, Parin tampak sehat dan kuat. Ia bahkan masih dapat mengendarai sepeda motor sendirian.

“Beberapa bulan lalu terjadi kejadian, saya kecelakaan sampai lupa dengan alamat rumah, sehingga anak-anak mengempeskan ban motor untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi,” ceritanya.

Dalam kunjungan Pantarlih (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) dari KPU yang dilakukan untuk memverifikasi data kependudukan Parin dan istrinya, diketahui bahwa masih terdapat data yang belum tercatat dalam DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) dari Kemendagri karena mereka belum merekam KTP-el. Hal ini dapat menghambat akses ketika akan menggunakan layanan kependudukan.

Anggota KPU Provinsi Kalimantan Tengah Wawan Wiraatmaja yang juga hadir saat Pantarlih memverifikasi data Parin dan istrinya, meminta bantuan petugas untuk membantu merekam KTP-el untuk mereka. Bisa dengan mendatangkan petugas atau membawa mereka berdua ke kecamatan atau kelurahan.

Di Pemilu 14 Februari 2024, Parin dan istrinya ikut memilih sesuai alamat mereka yang telah didaftarkan oleh Pantarlih KPU. Mereka memilih di TPS di ujung Jl Sidomulyo, RT 003, RW 002 yang berada tidak jauh dari rumah mereka.

Parin juga mengungkapkan bahwa ia senantiasa memilih Partai Golkar dan selalu mengingat Presiden Soeharto sejak orde baru. “Sejak orde baru selalu ikut memilih Partai Golkar dan ingat selalu pada Presiden Soeharto,” tutupnya. jef