PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di Kota Palangka Raya, mengalami keterlambatan dalam pengumuman untuk jalur prestasi. Hal ini disebabkan oleh masih banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang belum terpenuhi kuotanya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah M Reza Prabowo menyatakan, pihaknya telah membuka jalur prestasi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan SMK. Namun, sejumlah SMK masih belum mencapai kuota pendaftaran yang diinginkan.
“Kami berharap peserta didik tidak hanya tertarik masuk ke SMA tetapi juga ke SMK, mengingat masing-masing SMA memiliki kuota tertentu,” ujar Reza kepada wartawan, Senin (1/7).
Reza menjelaskan, setiap sekolah minimal harus melakukan zonasi sebesar 50 persen, dengan batas maksimal mencapai 80 persen. Sisanya dialokasikan untuk jalur prestasi, jalur pindah orang tua, dan jalur afirmasi, khususnya bagi penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Reza mengakui sistem zonasi yang digunakan saat ini memang memiliki beberapa tantangan, namun sistem tersebut diimplementasikan berdasarkan dasar hukum PPDB yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud).
“Jika zonasi dinilai tidak tepat, evaluasi menyeluruh perlu dilakukan, bukan hanya di Kalimantan Tengah tetapi di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Untuk mempermudah akses informasi bagi masyarakat, Dinas Pendidikan Kalteng telah menyediakan sistem informasi berbasis web di https://kalteng.siap-ppdb.com/#/. Platform ini diharapkan dapat memudahkan proses PPDB dan mengurangi interaksi langsung ke Dinas Pendidikan.
Dengan adanya sistem web ini, Reza optimis proses PPDB dapat berjalan lebih lancar dan efisien tanpa perlu banyak interaksi langsung, sehingga mengurangi beban bagi operator di setiap sekolah.
SMP Baru di Jalan Badak
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani melalui Sekretaris Disdik Vico Aprae Ranan menyampaikan, jumlah siswa PPDB 2024 khususnya satuan pendidikan SD dan SMP Negeri berdasarkan juknis pelaksanaan, untuk SD dialokasikan dengan target 175 rombongan belajar (rombel), sedangkan SMP 99 rombel.
“Itu adalah pemetaan awal kita. Nah sekarang kita sedang proses pengumpulan data faktual di lapangan. Karena ada di daerah SD atau satuan pendidikan tertentu yang jumlah peserta didiknya itu tidak mencapai target awal. Sekolah-sekolah tersebut biasanya yang berada di luar Kecamatan Jekan Raya dan Pahandut. Artinya bisa saja 28 atau 30 pendaftarnya,” terang Vico kepada Tabengan, Senin (1/7).
Dijelaskan Vico, apabila tidak terpenuhinya kapasitas rombel sesuai dengan yang telah ditargetkan, itu tidak masalah dan akan tetap berjalan. Namun, jika melebihi seperti yang ditargetkan pada awal, maka Disdik akan melaksanakan kajian lebih dalam. Seperti yang telah disampaikan, bahwa sekolah akan menghitung kembali, apakah membuka rombel tambahan atau tidak.
“Kita akan melihat kemampuan sekolah itu dalam hal seperti ketersediaan kursi meja, guru kelas, ruangan dan fasilitas penunjang lainnya,” lanjut Vico.
Selama PPDB berlangsung di tahun ini, Vico juga menyampaikan mengenai kendala-kendala yang ditemui baik dari sisi pihaknya maupun orang tua siswa. Paling banyak adalah pendaftaran yang sifatnya online atau daring. Biasanya terkendala pada sistem yang tidak dapat memberi keakuratan titik lokasi rumah. Namun, itu semua bisa terselesaikan setelah orang tua atau wali siswa berkoordinasi atau berkomunikasi dengan pihak sekolah mengenai penginputan alamat tersebut agar sesuai titik rumah sebenarnya.
“Untuk pelaksanaan PPDB online ini, dilaksanakan di 6 satuan pendidikan SMP. SMP 1, 2, 3, 6, 8 dan 9. Dalam pelaksanaan PPDB online ini secara kesiapannya bergantung pada sekolahnya, seperti tingkat kepadatan penduduk di sekitar sekolah dan lainnya,” ungkap Vico.
Begitu pula terkait dengan zonasi, jelas Vico, pihaknya selalu berupaya melaksanakan pemerataan. Contohnya, untuk masyarakat yang berada di sekitar Jalan Badak yang secara posisi kebanyakan mereka berada di tengah-tengah. Sehingga, ketika ingin ke SMPN 3 itu agak jauh, begitupun jika ingin ke SMPN 9. Sehingga dalam hal ini, Disdik di 2025 nanti kemungkinan besar berencana akan membuat satuan pendidikan baru yang berlokasi di area tersebut.
“Artinya hasil dari PPDB setiap tahunnya selalu menjadi evaluasi dan acuan kami dalam bagaimana meningkatkan akses pendidikan untuk masyarakat. Sama seperti di tahun ini, yaitu 2024. Kita membuka tiga satuan unit pendidikan baru yang berlokasi di area Kecipir dan Lamtoro Agung, seperti SDN 8 Panarung, SMPN 17 dan Paud Negeri di Haka 33. Karena di daerah sana tingkat huniannya tinggi dan memiliki anak dalam usia sekolah,” tutup Vico. ldw/rba