+Bupati Halikinnor: Data Menyebutkan Angka Stunting 34 Persen Tidak Benar
SAMPIT/TABENGAN.CO.ID-Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim), menemukan puluhan ribu data ganda berkaitan jumlah kasus stunting di wilayah ini.
Bupati Kotim Halikinnor membenarkan temuan tersebut, saat beberapa hari terakhir dinas kesehatan setempat mengerahkan tim Puskesmas, untuk fokus melakukan sweeping pengukuran dan penimbangan bayi dan balita dari rumah ke rumah warga.
Sebelumnya Bupati juga merasa heran dikarenakan sejumlah upaya telah dilakukan pihaknya menurunkan angka stunting, salah satunya gerebek stunting yang langsung diinisiasinya. Namun angka stunting di Kotim masih belum turun juga, dan bahkan Kotim mendapatkan penilaian pengukuran Balita paling rendah se-Kalteng.
“Ternyata setelah dicek di lapangan terdapat banyak data ganda. Sehingga data yang menyebutkan angka stunting capai 34 persen itu tidak benar, kita hanya mencapai sekitar persen saja,” ujarnya, Rabu (3/7).
Untuk itu, Ditegaskannya, program sweeping di lapangan akan terus dilakukan. Pihaknya ingin mendapatkan data riil di lapangan hingga 100 persen. Dirinya juga mengapresiasi kerja kerja tim kesehatan yang dalam beberapa terakhir siang dan malam melakukan pendataan di seluruh wilayah Kotim.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi mengungkapkan, ada sekitar 20 ribuan data ganda yang tercantum dalam jumlah kasus stunting di wilayah ini.
Setelah ditelusuri, lanjut Umar Kaderi, data ganda tersebut berawal dari pendataan di tingkat Posyandu. Dirinya mencontohkan seperti adanya penulisan nama yang salah disetiap pemeriksaan rutin. Sehingga membuat data menjadi ganda, sementara setelah dicek ternyata nama dan alamat balita yang diperiksa merupakan orang yang sama.
“Kedepan kita perbaiki sistemnya dengan melatih kader Posyandu untuk pengisian data diaplikasi. Misal nama M Fauziannor ditulis di data bulan ini, bulan depan Fauziannor bulan berikutnya lagi M Fauziannor ini yang membuat data ganda. Termasuk juga kita akan mendata Balita yang ada di perusahaan kalau memang sudah tidak berada di Kotim maka akan kita hapus dari data di aplikasi,” tuturnya. (MS)