BPOM Palangka Raya Uji Sampling Roti AOKA

Roti AOKA

*PT IBF Bantah Mengandung Bahan Pengawet Berbahaya

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Roti AOKA saat ini cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain harganya murah meriah, Rp2.000-3.500/bungkus, kualitas rasa tak kalah nikmat dari makanan sejenis lainnya. Namun belakangan muncul isu tak sedap, roti tersebut diduga mengandung zat berbahaya.

Menanggapi hal tersebut, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Palangka Raya melalui Ketua Tim Kerja Informasi dan Komunikasi Wahyuri SSi Apt MFarm mengimbau masyarakat Kota Palangka Raya untuk tenang.

Ia meminta agar masyarakat tetap tenang dalam mengonsumsi obat dan makanan dengan cermat dan teliti dengan memperhatikan CEK KLIK, yaitu Cek Kemasan, Label, Izin Edar, Kedaluwarsa sebelum berbelanja.

“Terkait kasus roti AOKA, saat ini BPOM telah melakukan sampling dan pengujian untuk produk yang dimaksud,” kata Wahyuri kepada Tabengan, Jumat (19/7).

Menurut dia, BBPOM Palangka Raya akan segera menginformasikan lebih lanjut jika hasil uji sampling terhadap roti AOKA selesai.

“Apabila sudah terdapat informasi publik yang direlease, akan segera kami sampaikan kepada masyarakat,” ujar Wahyuri.

Sementara itu, PT Indonesia Bakery Family (IBF) selaku produsen roti AOKA membantah keras produknya mengandung hal yang membahayakan. Hal tersebut disampaikan Humas PT Indonesia Bakery Family, Asep Nur Akhman melalui keterangan pers,  Kamis (18/7).

“Produk Roti AOKA yang diproduksi PT Indonesia Bakery Family sebanyak 16 produk sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dalam melakukan produksi Roti AOKA kami tidak pernah menambahkan atau menggunakan Sodium Dehydroacetate pada produknya,” ungkap Asep.

Keterangan tersebut sebagai klarifikasi pemberitaan tentang merek roti yang diduga mengandung bahan pengawet berbahaya berdasarkan dokumen yang diterima dari PT SGS Indonesia yang melakukan uji laboratorium.

Hasil penemuan menunjukkan roti AOKA terdeteksi mengandung Sodium Dehydroacetate. Sodium Dehydroacetate digunakan dalam berbagai produk makanan untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas.

Beberapa contoh aplikasinya adalah dalam produk roti, keju, saus, dan makanan olahan lainnya. Keunggulan utama dari pengawet ini adalah kemampuannya untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme tanpa mempengaruhi rasa dan aroma produk.

Sodium Dehydroacetate telah disetujui oleh berbagai badan regulasi internasional seperti Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat dan European Food Safety Authority (EFSA) di Uni Eropa.

Studi toksikologi menunjukkan pengawet ini aman digunakan dalam batas yang diizinkan, yaitu sekitar 0.6 persen dari berat produk akhir untuk makanan. rmp