PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, secara resmi membuka Kongres Dunia Subud ke-16 (World Subud Association, Inc Internasional Subud committe) di Kota Palangka Raya. Diselenggarakan di Swisbell Hotel Danum Palangka Raya, Jumat (19/7) sore.
Edy Pratowo menyambut hangat para peserta kongres dan mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada Asosiasi Subud Internasional yang telah mempercayakan Palangka Raya sebagai tuan rumah acara besar ini.
Kongres ini dihadiri oleh sekitar 1.000 anggota Subud yang akan berkegiatan selama 11 hari di kota Palangka Raya, dikenal dengan kekayaan budaya dan sumber daya alamnya yang melimpah.
Edy Pratowo juga menekankan pentingnya filosofi “Huma Betang,” yang mencerminkan semangat hidup bersama dalam keberagaman.
“Saya juga mengajak para peserta kongres untuk menjelajahi keindahan alam dan budaya Kalimantan Tengah, termasuk budaya adat Dayak yang kaya dan beragam serta berbagai lokasi wisata yang alami dan menyegarkan di provinsi ini. Jadi Taman Sabangau dan lain-lain yang bisa dikunjungi di sini,” ujarnya.
“Dengan dilaksanakan kongres Dunia Subud ke-16 ini, sekaligus kami dapat memperkenalkan keindahan alam dan budaya Kalimantan Tengah, yaitu budaya adat Dayak yang sangat kaya dan beragam.
Kami juga patut berbangga dengan lokasi-lokasi wisata yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah, tentunya sangat alami dengan udara yang segar,” sambungnya.
Ia mengatakan, peserta kongres dapat mengunjungi tempat-tempat wisata, museum dan sentra souvenir yang terletak di Kota Palangka Raya ini.
“Selaku tuan rumah tentunya kami ingin memberikan yang terbaik dan memberikan dukungan agar acara ini bisa terselenggara dan berlangsung dengan lancar, aman, serta semua diberikan Kesehatan,” tuturnya.
Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Sjamsul Hadi, dalam sambutannya, Hadi menyampaikan dukungan penuh dari Kemendikbud dalam upaya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui kegiatan spiritual seperti yang dilakukan oleh Subud.
Menurutnya, spiritualitas merupakan komponen kunci dalam masyarakat Indonesia dan tercermin dalam Pancasila, khususnya sila pertama.
Ketua Umum PPK Subud Indonesia, M. Ridwan, juga memberikan sambutan yang penuh apresiasi terhadap dukungan berbagai pihak dalam terselenggaranya kongres ini.
Ia menjelaskan bahwa Subud, yang didirikan oleh Bapak Muhammad Subuh Sumohadiwidjojo, adalah gerakan spiritual yang menerima semua orang dari berbagai latar belakang keyakinan. Ridwan juga menyampaikan sejarah panjang Subud yang telah menyebar ke lebih dari 80 negara dengan anggota lebih dari 10.000 orang.
“Kongres Dunia Subud ke-16 ini bertujuan untuk menetapkan kebijakan mengenai kelanjutan Subud di masa kini dan masa mendatang, melakukan latihan spiritual, serta mempromosikan budaya lokal,” katanya.
Ia mengatakan, dengan diadakannya kongres ini, diharapkan dapat mempererat persaudaraan antar anggota Subud dari berbagai negara dan memberikan dampak positif bagi Kalimantan Tengah, Indonesia, dan dunia.
“Saya mengajak semua peserta untuk mendoakan kelancaran acara dan berharap kongres ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang terlibat,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kongres ini diikuti oleh 43 negara, dengan 1000 orang peserta.
Semua organisasi seluruh dunia SUBUD datang untuk kongres dari ketua nasional Indonesia, Rusia, Jepang, Amerika, India, dan negara lainnya. Kegiatan tersebut ada acara kejiwaan, pemilihan ketua baru, kunjungan UMKM dan lain-lain. (Ldw).