Naikkan PAD, Sekda Pinta SOPD Gali Semua Potensi

Fajrurrahman

SAMPIT/TABENGAN.CO.ID-Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Fajrurrahman meminta seluruh Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD ) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim ) untuk dapat menggali potensi semaksimal mungkin. Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal itu menurutnya selaras dengan permintaan Bupati Kotim Halikinnor yang menginginkan setiap Kepala SOPD membaca peluang dan potensi.

“Pak Bupati meminta seluruh komponen untuk memanfaatkan segala sumber daya untuk bisa meningkatkan PAD,” ujarnya, Rabu (31/7/2024).

Dilanjutkannya  upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam mendongkrak pendapatan daerah sudah dapat dilihat. Namun demikian pemerintah daerah akan terus berupaya menggali potensi dalam peningkatan PAD.

Menurutnya segala sumber daya yang ada juga sudah di eksplore .

“Artinya tonggak-tonggak yang sudah dilakukan oleh Pak Bupati tahun 2024 ini sudah bisa kita lihat, walaupun tidak bisa serta merta terlihat hasilnya. Seperti misalkan kalau ke pemerintah pusat, kita meminta agar DBH (Dana Bagi Hasil) dan lain sebagainya itu bisa dapat ditingkatkan ke tempat kita,” terangnya.

Melalui Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) Kotim, berjuang untuk bisa mendapatkan DBH sawit. Dari perjuangan tersebut, di tahun 2023-2024 Kotim mendapatkan DBH sawit dengan nilai rata-rata sebesar Rp40 miliar.

Disamping itu, kata Fajrurrahman, Bupati Kotim juga merancang agar ada pemasukan pendapatan daerah dari pemanfaatan limbah medis. Dimana pembangunan dan peletakan batu pertama bangunan pabrik pengolahan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) medis, yang berlokasi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah KM.14 Jalan Jendral Sudirman secara resmi dilakukan langsung oleh Bupati Kotim Halikinnor, 15 Mei 2024 lalu.

“Dari pemanfaatan limbah medis ini, nanti di tahun 2025 kita harapkan itu juga menjadi sumber pendapatan,” imbuhnya.

Lebih lanjut kata dia, Pemkab Kotim sedang giat mencari sumber pendapatan daerah melalui BUMD bersama anak perusahaannya, bekerjasama dengan Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI). Salah satu bisnis yang dibidik adalah perdagangan emisi karbon. (MS)