7 Siswa Diduga Keracunan Boleh Pulang

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo dan Anggota DPRD Kalteng Suhardi

*BBPOM Berperan Penting Awasi Jajanan Sekolah

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Kasus dugaan keracunan yang dialami beberapa siswa SDN 1 Kereng Bangkirai setelah mengonsumsi jajanan di sekolah, beberapa waktu lalu, masih dalam penyelidikan instansi terkait. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo, Senin (5/8).

Dikatakan, hasil uji laboratorium mengenai penyebab dugaan keracunan terebut masih dalam proses analisis dan penelitian lebih lanjut.

“Dari 16 siswa, 5 siswa yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara dan 2 siswa lainnya di RSUD Kota Palangka Raya. Syukurnya, semua siswa tersebut sudah diperbolehkan pulang dalam kondisi baik,” ujar Andjar.

Andjar menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil tes yang akan memberikan kepastian terkait penyebab dugaan keracunan tersebut. “Untuk hasil tesnya masih belum keluar, kita masih menunggu,” katanya.

Di samping itu, dengan adanya kejadian ini, pihak Dinkes Palangka Raya berkomitmen akan terus memantau perkembangan kasus ini serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi siswa di sekolah-sekolah. Kejadian ini menjadi perhatian serius, dan langkah-langkah pencegahan akan diambil agar kejadian serupa tidak terulang.

Tim dari Puskesmas dan Dinkes bertekad memperketat pengawasan dan pembinaan seperti di kantin-kantin sekolah. Meskipun pembinaan telah dilakukan sebelumnya, kali ini akan ditingkatkan intensitasnya. Tujuan langkah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran, baik di kalangan masyarakat maupun pihak sekolah, agar lebih memperhatikan kebersihan dan keamanan makanan yang disajikan.

“Hal ini sangat penting untuk memastikan makanan yang dikonsumsi di sekolah tetap sehat dan aman. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan untuk sementara,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur RSUD Kota Palangka Raya dr Abram Sidi Waras menyampaikan penanganan anak-anak yang diduga mengalami keracunan makanan atau jajanan sekolah. Siswa SDN 1 Kereng Bangkirai sempat dilarikan ke RSUD Palangka Raya.

Menurut dr Abram, gejala awal keracunan makanan sangat khas dan biasanya muncul segera setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala tersebut meliputi mual, muntah, diare, pusing, dan lemas, yang merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan bakteri atau racun dari sistem pencernaan.

“Muntah adalah salah satu cara tubuh mengeluarkan bakteri, dan ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti mual dan diare. Penting untuk menggantikan cairan yang hilang agar tidak terjadi dehidrasi,” jelasnya.

Kemudian mengenai penanganan awal, juga disarankan agar segera menghentikan konsumsi makanan yang diduga memberi efek tersebut, perbanyak minum, dan segera mencari pertolongan medis jika gejala tidak berangsur membaik.

“Penanganan awal yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius,” tutup dr Abram. Secara umum, kondisi anak-anak yang sempat dirawat telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

BBPOM Awasi Jajanan Sekolah

Kasus dugaan keracunan yang dialami pelajar tersebut mendapat perhatian dari Anggota DPRD Kalteng Suhardi. Ia menegaskan, orang tua dan pihak sekolah terutama guru-guru perlu lebih memperhatikan jajanan yang dikonsumsi anak-anak di sekolah.

Menurutnya, hal ini menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, yang merupakan generasi penerus bangsa. Ia menegaskan jajanan yang dikonsumsi anak-anak di sekolah haruslah aman.

“Jajanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna kimia dan bahan berbahaya lainnya dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak-anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” ucapnya.

Suhardi menambahkan, kejadian keracunan seperti ini bisa dihindari jika para orang tua dan guru memperhatikan dengan serius jajanan yang dikonsumsi anak-anak di sekolah. Mereka harus memastikan, jajanan yang disediakan di kantin sekolah aman dan sehat.

Selain itu, Suhardi juga menekankan pentingnya peran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) dalam memastikan makanan dan jajanan yang masuk ke sekolah aman dan layak dikonsumsi anak-anak.

“BBPOM harus selalu memeriksa makanan dan jajanan yang masuk ke sekolah. Mereka harus memastikan makanan dan jajanan tersebut aman dan layak dikonsumsi anak-anak,” tegasnya.

Ia juga mengajak pihak sekolah untuk lebih memperketat pengawasan terhadap kualitas jajanan yang disediakan. Ia berharap agar kejadian keracunan seperti ini tidak terulang lagi dan anak-anak di sekolah dapat merasa aman dan nyaman dalam mengonsumsi jajanan.

“Jangan sampai jajanan yang seharusnya menjadi suguhan bagi anak-anak, malah menjadi ancaman bagi kesehatan mereka,” tutupnya. rba/jef