BUDAYA  

Generasi Muda Harus Menjaga Kelestarian Ritual Tiwah

JAGA KELESTARIAN-Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Sugianto saat menghadiri Ritual keluarganya di desa Rangan Kawit Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan, Jumat (23/8) lalu. FOTO TABENGAN/ARIS MUNANDAR

KASONGAN/TABENGAN.CO.ID – Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Sugianto mengajak masyarakat, generasi muda dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan melalui dinas terkait untuk menjaga kelestarian ritual tiwah di Kabupaten Katingan. Ajakannya ini diungkapkannya kepada sejumlah awak media pada Minggu (25/8).

Sugianto sangat mengharapkan gaung ritual tiwah ini lebih dikenal lagi masyarakat di nusantara. Pasalnya, ritual tiwah ini merupakan salah satu budaya peninggalan leluhur masyarakat Dayak Kabupaten Katingan pada khususnya, dan masyarakat Kalteng pada umumnya.

“Ritual Tiwah ini juga merupakan bagian dari warisan budaya yang memang harus dijaga dengan baik. Dengan demikian masyarakat dari luar daerah lebih mengenalnya,” harapnya.

Menurut legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, ritual Ritual Tiwah sebagai kekayaan budaya dan warisan leluhur, khususnya bagi umat Hindu Kaharingan yang perlu dijaga kelestariannya, sehingga, tidak hilang ditelan zaman.

Bahkan Ritual Tiwah ini, lanjutnya, tidak hanya sebagai bagian kearifan lokal yang harus dilestarikan saja, melainkan juga sebagai momentum identitas budaya daerah.

“Saya berharap Pemkab Katingan, selalu mendukung dan memperhatikan Ritual Tiwah ini,” harapnya, seraya menjelaskan bahwa Ritual Tiwah ini juga memiliki potensi (daya tarik) yang bisa menarik wisata domestik maupun mancanegara.

Dikatakan Sugianto, di era globalisasi dan teknologi yang semakin berkembang saat ini dikhawatirkan berdampak pada perubahan terhadap kebudayaan manusia. Sehingga sedikit demi sedikit warisan leluhur akan terkikis.

“Mari kita lestarikan Ritual Tiwah di Kabupaten Katingan ini,” ajak legislator PKB ini, dan berharap Pemkab setempat selalu memberikan dukungan, untuk melestarikan Ritual Tiwah di Bumi Penyang Hinje Simpei ini.
Sekadar diketahui, kata Sugianto, Ritual Tiwah ini merupakan upacara adat yang berasal dari Kalteng khususnya Agama Hindu Kaharingan dari Suku Dayak Ngaju. Tujuannya, untuk mengantarkan arwah kerabat atau yang sudah meninggal dunia agar dapat pergi ke tempat yang kekal dan abadi.

“Ritual Tiwah juga memiliki maksud bagi masyarakat suku Dayak Kalteng sebagai prosesi untuk melepas kesialan bagi keluarga yang ditinggalkan,” pungkasnya. aris munandar