Sugianto Ajak Pemuda Kalteng Jadi Petani Millenial 

PASAR MURAH-Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran saat menggelar Pasar Murah di Kabupaten Kotim belum lama ini FOTO/ISTIMEWA

SUKAMARA/TABENGAN.CO.ID – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran menekankan, pentingnya peran generasi muda, dalam mendorong kemajuan sektor pertanian di Kalteng.

Menurut H Sugianto, Kalteng telah terpilih sebagai salah satu dari lima provinsi utama, yang akan dijadikan sebagai lumbung pangan nasional. Kalteng diberikan tanggung jawab, untuk menyiapkan sekitar 1 juta hektar lahan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah, untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan, dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan.

H Sugianto mengungkapkan, proyek pengembangan lahan rawa yang tengah digalakkan oleh pemerintah Kalteng, merupakan peluang emas bagi pemuda-pemudi Kalteng, untuk terlibat langsung dalam dunia pertanian yang modern dan berkelanjutan.

Proyek pengembangan lahan rawa ini, kata H Sugianto, bagian dari upaya pemerintah provinsi Kalteng untuk memanfaatkan potensi besar sumber daya alam yang ada di Kalteng. Lahan rawa yang luas dan subur, Kalteng memiliki keunggulan dalam pengembangan sektor pertanian.

Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan lahan, yang sebelumnya kurang produktif menjadi lahan pertanian modern, yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.

H Sugianto mengajak generasi muda, untuk menjadi pentani milenial dalam  keterlibatan generasi muda dalam proyek ini.

“Adanya proyek pengembangan lahan rawa ini, para generasi muda di Kalteng memiliki kesempatan untuk menjadi petani millennial. Mereka dapat memainkan peran penting dalam modernisasi pertanian, dan turut serta dalam pembangunan sektor pertanian di daerah mereka,” ujarnya, baru-baru ini di Kotim.

H Sugianto menegaskan, petani millennial tidak hanya dipandang sebagai pekerja di sektor pertanian, tetapi juga sebagai inovator dan penggerak utama dalam transformasi tersebut.

“Anak-anak muda Kalteng harus menyadari, bertani diera sekarang berbeda dengan konsep bertani yang tradisional. Kita berbicara tentang pertanian yang berbasis teknologi dan efisiensi, serta menjunjung prinsip-prinsip keberlanjutan. Petani millennial memiliki peluang untuk mendobrak batasan lama, dan menciptakan model pertanian yang lebih maju,” tegasnya.

Lebih lanjut, H Sugianto menjelaskan, salah satu tujuan dari proyek pengembangan lahan rawa ini, menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, terutama bagi pemuda daerah. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing daerah di sektor pertanian, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami ingin, para pemuda di Kalteng tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi pemain utama dalam sektor pertanian. Mereka memiliki kesempatan emas untuk belajar, berinovasi, dan terjun langsung dalam dunia pertanian, yang penuh dengan tantangan dan peluang. Teknologi dan pengetahuan yang mereka miliki, para pemuda ini diharapkan dapat mengubah wajah pertanian Kalteng menjadi lebih modern, dan maju,” pungkasnya.ldw