ACEH/TABENGAN.CO.ID – Atlet dari tiga cabang olahraga (Cabor) kontingen Kalimantan Tengah (Kalteng) harus pulang lebih awal di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Ketiga cabor itu, angkat besi, sepak takraw putri dan pencak silat, setelah mengalami kekalahan dalam pertandingan awal, Kamis (12/9).
Pelatih sepak takraw, Ahmadi menjelaskan, tim sepak takraw putri Kalteng gagal lolos dari fase grup, meskipun sudah tampil maksimal. Kalteng yang tergabung di Grup A bersama Bali, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, kalah tipis dalam dua pertandingan.
Di cabang angkat besi, lifter muda Kalteng, I Putu Varel Janovan, yang bertanding di kelas 67 kilogram putra, juga belum berhasil membawa pulang medali. Pelatih angkat besi, Ririk Novian mengungkapkan, Varel menghadapi lawan-lawan tangguh, termasuk beberapa lifter top Indonesia seperti Eko Yulianto dan Faisal. Meskipun begitu, Ririk tetap bangga dengan performa Varel, yang masih duduk di bangku kelas XII di Palangka Raya.
Sementara itu, pelatih pencak silat, Usman Effendi dan Anton Argarandi mengakui pengalaman dan jam terbang atlet pencak silat Kalteng masih kalah jauh dari musuhnya dan hasil yang diperoleh Ikhsan, menjadi bahan evaluasi ke depan. Ikhsan, yang baru berusia belasan tahun, dianggap kurang berpengalaman dibandingkan lawan-lawannya. Usman menambahkan bahwa persiapan intensif telah dilakukan sejak Mei hingga Agustus, namun pencapaian masuk ke PON sudah merupakan prestasi tersendiri.
Ketiga cabang olahraga ini diharapkan bisa memperbaiki performa dan memberikan hasil yang lebih baik di masa mendatang.
Dance Sport Terhenti di Final
Sementara di nomor terakhir cabor Dance sport yang diikuti atlet Kalteng belum bisa menyumbang medali. Bertanding di Santika Convention Hall, Medan, Kamis (12/9), atlet Kalteng turun di dua nomor, Hip Hop dan Breaking Girl.
Sekretaris Umum Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Kalteng Henora Koffeno Nahan mengapresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian atlet Kalteng pada nomor Hip Hop dan Breaking Girl.
“Pada nomor Hip Hop kita patut bersyukur dari 17 kontestan kita berhasil masuk hingga babak final yang menyisakan 6 kontestan. Yang juara pun memang sudah menjadi langganan juara pada ajang PON, sebelumnya ataupun kejuaraan nasional bahkan pernah mengikuti kejuaran di tingkat internasional jadi wajar saja kita kalah di pengalaman,” ungkapnya.
“Sedangkan nomor Breaking Girl atlet kita mengalami cedera di pergelangan tangan. Saya sudah sempat menyarankan untuk tidak usah melanjutkan namun keinginan atletnya untuk tetap melanjutkan pertandingan, alhasil penampilan atlet kita menjadi kurang maksimal sehingga gugur pada babak Battle,” tambahnya.
Feno juga menilai hingga hari terakhir nomor Dance Sport dilaksanakan keputusan dewan juri sudah sangat-sangat fair dan semua sudah sesuai standard penilaian yang ada.
“Saya berharap pengalaman pada PON XXI kali ini khususnya Dance Sport bisa menjadi tolok ukur kita dan evaluasi untuk ke depannya sehingga kita bisa memberikan prestasi yang lebih lagi untuk Kalteng dan yang terpenting kita butuh support terus khususnya dari pemerintah Kalteng agar bisa memajukan olahraga Dance Sport Kalteng,” tutup Feno. nus