10 Ribu Jiwa Korban Banjir Palangka Raya

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Data sementara dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) PB Palangka Raya, korban jiwa yang terdampak banjir mencapai 10 ribu jiwa lebih. Dan, jumlahnya masih bisa bertambah lagi.

Hujan dengan intensitas yang cukup tinggi yang melanda Kota Palangka Raya ibukota Provinsi Kalteng menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah titik lokasi. Terhitung sampai dengan Selasa (1/5), sudah puluhan ribu korban jiwa yang terdampak dari bencana banjir ini.

Supriyanto, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Palangka Raya, menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya hingga saat ini terus melakukan koordinasi dan komunikasi, dalam menyikapi permasalahan banjir ini. “Status tanggap darurat yang diberlakukan, tentunya dibarengi dengan langkah yang diambil pemerintah dalam menanggulanginya,” ujarnya.

Berdasarkan laporan dari Pusdalops PB Palangka Raya, ada sekitar 14 titik lokasi yang terdampak banjir. Untuk sementara, baru 12 titik yang sudah dilakukan pendataan, sementara 2 titik lagi di Kelurahan Bukit Tunggal sedang dilakukan pendataan.

“Data sementara dari Pusdalops PB Palangka Raya itu pula, korban jiwa yang terdampak banjir mencapai 10 ribu jiwa lebih,” kata Supriyanto di ruang kerjanya, saat dibincangi terkait dengan banjir yang melanda Palangka Raya, Rabu (2/5).

Jumlah korban jiwa itu sendiri, lanjut Supriyanto, masih sebatas di 11 titik lokasi saja, sampai sekarang ini daerah Sei Gohong terus dilakukan pendataan, berapa jumlah kepala keluarga, dan korban jiwa yang terdampak dari banjir yang melanda itu.

Data-data yang masuk, merupakan laporan secara langsung dari para Lurah, masing-masing daerah. Berdasarkan laporan itu pula, ada sebanyak 2 ribu KK lebih, yang terdampak dari banjir yang melanda Palangka Raya.

Supriyanto menjelaskan, pada Selasa (1/5) kerja sama antara TNI, BPBD dan Dinas Sosial melakukan pemasangan tenda bagi para pengungsi di Jalan Anoi dan sekitarnya, Komplek Pasar Kahayan. Tenda ini dibangun untuk menampung warga banjir di Jalan Mendawai, dan kelurahan Palangka. Ada banyak bantuan yang diperlukan, bagi para korban banjir ini.

Dukungan dari seluruh masyarakat Palangka Raya, sangat dibutuhkan dalam upaya meringankan beban yang mereka hadapi.

Bantuan seperti sembako, katanya, memang disediakan pemerintah. Namun uluran tangan masyarakat, juga diperlukan untuk itu. Juga disalurkan makanan basah, air bersih, makanan instan, makanan bayi, sampai pada pasar murah yang kiranya dapat digelar oleh para dunia usaha.

Sementara untuk masalah data, sekarang terus dimaksimalkan. Semua warga yang terdampak banjir didata, berdasarkan nama dan alamatnya. Sehingga, dapat dipastikan jumlah warga yang terdampak dari banjir yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Bagi setiap warga, dunia usaha, maupun pihak ketiga yang ingin memberikan sumbangan, dapat langsung menghubungi lurah setempat.

Status sendiri, terus dilakukan pemantauan terhadap kondisi yang ada di lapangan. Apabila memang dalam waktu dekat kondisi mengalami perubahan, bukan tidak mungkin, status juga akan berubah.ded