Razak-Sri Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru

BLUSUKAN- Calon Gubernur Kalteng nomor urut 4 H Abdul Razak blusukan dan menyapa para pedagang di Pangkalan Bun, Kobar beberapa waktu lalu. TABENGAN/JEVI
ASPIRASI- Calon Wakil Gubernur Kalteng nomor urut 4 H Sri Suwanto menyerap aspirasi ketika blusukan di Palangka Raya, Sabtu (5/10). TABENGAN/JEVI

*.Terpilih, Guru Bakal Kembali Terima TKD

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) nomor urut 4 H Abdul Razak dan Sri Suwanto, berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Bumi Tambun Bungai. Salah satu strategi yang ditempuh, memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga pendidikan.

Menurut Razak, peningkatan kesejahteraan guru akan memberikan dampak positif pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kalteng. Hal ini menjadi perhatian utama, karena guru berperan vital dalam membangun moral serta mempersiapkan generasi muda.

“Saya menuntut seluruh guru ini kerja maksimal, tapi kita juga harus memberikan dukungan yang tepat kepada mereka supaya mampu mengajar dengan lebih baik,” kata Razak, Selasa (8/10).

Meskipun terbilang sepele, Razak menegaskan, kebutuhan para tenaga pendidik harus menjadi skala prioritas, karena mereka berada di garda depan dalam mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Selain itu, politisi senior Partai Golkar itu juga berkomitmen, meningkatkan kompetensi guru dengan memberikan kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) atau kebijakan-kebijakan lainya yang menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang terus berkembang, sehingga guru-guru di Kalteng dapat terus berinovasi dan kreativitas dalam membimbing siswanya.

“Membangun sarana prasarana pendidikan ini harus diimbangi dengan kompetensi guru itu sendiri, begitupun sebaliknya. Maka dari itu perlu skala prioritas untuk sektor ini,” tutur Razak.

Sementara itu, Sri Suwanto juga memastikan akan mengembalikan tambahan penghasilan dan termasuk juga Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) yang sebelumnya dihapus pemerintah, khususnya untuk guru SMA sederajat. Hal ini diharapkan dapat memberikan insentif untuk meningkatkan semangat dan kinerja seluruh guru di Kalteng.

“Jangan khawatir, khususnya guru-guru SMA sederajat, kami akan kembalikan TKD-nya yang pernah dihapus. Ini bentuk komitmen kami membangun pendidikan di Kalteng,” ucap Sri.

Sri juga berharap dengan kebijakan-kebijakan yang pro-guru, Kalteng akan menjadi provinsi yang berdaya saing tinggi dan mampu mencetak SDM yang berkualitas. Terutama dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.

Lebih lanjut, komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk perbaikan kesejahteraan guru, juga menjadi salah satu bentuk dukungan untuk meraih target visi misi. Hal ini tidak bisa dipisahkan dari sinergi antara sektor pendidikan, pemerintahan dan masyarakat dalam membangun Kalteng yang lebih baik.

Saat ini, kata Sri pendidikan menjadi perhatian serius untuk meningkatkan kualitas SDM seiring dengan semakin ketatnya persaingan di era globalisasi. Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan pro-guru seperti yang diusung Razak-Sri menjadi langkah penting untuk terus memajukan pendidikan di Kalteng dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Melalui kontribusi dari guru yang lebih berkualitas dan sejahtera, diharapkan lulusan-lulusan Kalteng dapat bersaing secara global dan menjadi panutan bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia,” tandasnya. jef