PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran, menghadiri acara ramah tamah bersama masyarakat Kabupaten Lamandau, di rumah jabatan Bupati Lamandau.
Gubernur menyampaikan arahan penting, terkait tantangan global, dan strategi pembangunan untuk Kalteng.
H Sugianto menyoroti, situasi global yang saat ini memasuki fase yang tidak menentu.
“Kondisi global sekarang ini, memasuki fase yang tidak menentu, semenjak pasca Covid-19, dan adanya perang Rusia-Ukraina. Untuk itu, Indonesia khususnya Kalateng, harus bersiap-siap dengan perubahan yang ada,” ujar H Sugianto, Sabtu (5/10) di Lamandau.
Sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, H Sugianto menekankan pentingnya, menjaga stabilitas dan mendorong kemajuan daerah.
“Gubernur selaku wakil pemerintah pusat di daerah diminta untuk menjaga keadaan di daerah, memperkuat ekonomi daerah, pembangunan daerah, menjamin keberadaan investor yang berinvestasi di Kalteng, serta menjamin keadilan bagi masyarakat Kalteng,” jelasnya.
H Sugianto juga mengingatkan, masyarakat Kalteng untuk terus menjaga persatuan dan kerukunan.
“Saya berpesan, masyarakat Kalteng terus menjaga keharmonisan, kebersamaan, dan kerukunan, sebagai fondasi utama membangun Kalteng,” tambahnya.
Selain itu, H Sugianto mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalteng telah mengalami peningkatan signifikan.
“APBD kita meningkat pesat, dimana pada tahun 2016 berada diangka Rp3,4 triliun, sedangkan saat ini berada diangka Rp10 triliun lebih,” sebutnya.
H Sugianto berharap, adanya peningkatan APBD ini, pemerintah dapat semakin efektif dalam menjalankan program pembangunan, dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng sedang fokus terhadap sektor strategis pembangunan. Antara lain infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta pergerakan ekonomi masyarakat, dan kebijakan untuk masyarakat,” katanya.
Salah satu program unggulan yang disampaikan Gubernur adalah beasiswa TABE, yang ditujukan untuk membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
“Sebagai contoh, kita punya program beasiswa TABE untuk 20 ribu mahasiswa tidak mampu. Kami keluarkan anggaran untuk beasiswa TABE sebesar Rp150 miliar per tahun, dan itu turut meringankan beban para orang tua yang membiayai anaknya kuliah,” jelasnya.
H Sugianto berharap, adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, Kalteng dapat terus berkembang, dan mencapai kesejahteraan yang merata untuk semua.ldw