SEMINAR AKADEMIK UT PALANGKA RAYA-Kalteng Darurat Digital

SEMINAR-Dr Agustin Teras Narang Menjadi narasumber utama dalam seminar Darurat digital Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi salah satu kesimpulan akhir dari Seminar Akademik Universitas Terbuka (UT) Palangka Raya, di aula Hotel Aurila, Rabu (9/10). FOTO ISTIMEWA

PALANGKA RAYA /TABENGAN.CO.ID- Darurat digital Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi salah satu kesimpulan akhir dari Seminar Akademik Universitas Terbuka (UT) Palangka Raya, di aula Hotel Aurila, Rabu (9/10).

Menjadi narasumber utama dalam seminar itu, Dr Agustin Teras Narang. Dalam kesempatan itu Teras mengatakan, Kalteng memerlukan transformasi digital, proses penggunaan teknologi digital untuk mempercepat kemajuan dan pembangunan. Digitalisasi tidak dapat dihindarkan dan sangat mendesak untuk dilakukan transformasi.

“Digitalisasi mempermudah dalam hal berkomunikasi termasuk di dalamnya melakukan proses belajar dan mengajar. Oleh sebab itu diperlukan integrasi teknologi pada semua lini kerja,” kata Teras yang juga Anggota DPD RI dua periode itu.

Bapak Pembangunan Kalteng itu juga menyampaikan, Universitas Terbuka sebagai pionir dalam bidang inovasi digital yang kemudian menjadi relevan dan strategis perannya dalam mendorong pembangunan Kalteng digital Kalteng Harati.

Digitalisasi merupakan keniscayaan, terutama menyangkut kepentingan layanan publik,  oleh karena itu diperlukan adanya dukungan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya infrastruktur dari pemerintah. Sehubungan dengan itu maka, masyarakat Kalteng perlu mengawal demokrasi ke depan dan mendorong calon kepala daerah untuk membawa aspirasi Kalteng Digital dan KaltengHarati  dalam agenda pembangunan dan program-programnya.

Tentu masyarakat termasuk Universitas Terbuka agar lebih siap dan kemudian berkompeten dalam digitalisasi dan berada pada garda terdepan untuk mengawal Kalteng Digital KaltengHarati hingga dapat diadopsi pemerintah.

Gubernur Kalteng dua periode itu juga sangat menganjurkan kemajuan digitalisasi harus linear dengan budaya literasi khususnya membaca. “Transformasi digital akan berjalan dengan baik jika literasi dapat mengambil tempat yang tepat terkhusus dalam dunia pendidikan,” harapnya.

Dikatakan, pendidikan, bidang peningkatan SDM karena dengan pendidikan, peningkatan SDM dapat terwujud dengan maksimal. SDM unggul tidak akan dicapai tanpa menguasai informasi dan teknologi, informasi dan teknologi didapatkan dari digitalisasi dan literasi.

Direktur Universitas Terbuka Palangka Raya Hariyadi mendukung, upaya-upaya agar Kalteng Digital dapat tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.

Menurutnya, Kalteng berada pada kondisi darurat digital. Hal itu terindikasi dari masih banyaknya wilayah di Kota Palangka Raya yang mengalami blank spot (sinyal kosong).

“Minimnya infrastuktur teknologi informasi menjadikan Kalteng cukup lambat dalam hal kemajuan dalam semua bidang. Jangan dulu berbicara desa, Kota Palangka Raya masih banyak wilayah yang blank spot. Ini menjadi keprihatinan kita bersama,” katanya.

Terutama UT sangat membutuhkan itu. UT pernah memetakan dan memberikan ke Kementerian Kominfo, namun karena ada kasus, akhirnya buyar semua, tetapi itu tidak menjadi kata menyerah buat kita, kita harus terus mendorong.

“Dari peguruan tinggi kami siap, kapan perlu ada penelitian antarperguruan tinggi di Kalteng untuk mendorong dan mensuport pemerintah mengatasi darurat digital di Kalteng, terutama kepada mahasiswa-mahasiswa UT kami di berbagai pelosok daerah karena mereka juga punya kebutuhan yang sama,” tukasnya.

Ia juga mengatakan, ada kurang lebih 22.000 lulusan UT yang saat ini turut serta membangun Kalteng, untuk itu sangat diperlukan dukungan pemerintah dalam hal digitalisasi untuk terus mendukung kemajuan dalam bidang SDM.

“Dan salah dua, satu calon Gubernur dan satu calon Wakil Gubernur merupakan lulusan UT yang juga mencalonkan diri. Mudah-mudahan mereka melihat ini menjadi keprihatianan bersama menjadi tanggung jawab besar para pemimpin yang akan mengelola Kalteng ke depan.  Digitalisasi sudah menjadi kebutuhan dasar yang harus dikelola dengan baik dan tidak hanya untuk kepentingan orang-perorang, lembaga perlembaga tapi untuk kepentingan masyarakat Kalteng,” tutupnya.

Seminar itu diikuti 435 peserta dari calon wisudawan/wisudawati yang akan diwisuda, Kamis (10/10), hari ini. fasb