SAMPIT/tabengan.com – Aman (27), seorang tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang bekerja di pelabuhan bongkar muat pupuk di Jalan Iskandar Sampit, tewas mengenaskan akibat tertimpa crane yang tali besi atau sling-nya putus. Kecelakaan tragis itu terjadi saat proses bongkar muat pupuk, Kamis (3/5) sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat tali sling putus, korban tidak sempat menyelamatkan diri, sehingga tubuhnya terjepit crane.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, saat itu korban bersama 3 rekannya sedang melakukan bongkar muat pupuk dari kapal KM Lintas Bahari 23. Korban bersama 3 rekannya berada di atas dump truck KH 8481 FB untuk menyambut pupuk yang dibongkar dari atas kapal.
Saat sedang asyik bongkar pupuk, tali crane tiba-tiba putus. Ketiga rekan korban yang mengetahui hal tersebut langsung loncat dari atas truk. Sedangkan korban saat itu juga berusaha loncat, namun kakinya terperosok di antara tumpukan pupuk di dalam bak truk, sehingga tidak sempat lagi menyelamatkan diri.
“Kejadiannya sangat cepat, paling beberapa detik saja. Kawan-kawan korban sempat loncat menghindari crane yang jatuh, korban juga mau loncat tapi kakinya terjepit di pojok truk, sehingga tidak sempat lompat. Akhirnya tubuhnya terjepit crane,” terang Sandra, warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Disampaikannya, korban kemudian dievakuasi oleh warga dari atas truk tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak dapat diselamatkan, korban menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. “Ada luka di kepala, punggung dan dadanya,” terang Sandra.
Saat itu korban dievakuasi dengan menggunakan truk yang membawa pupuk. Sejumlah saksi mata termasuk operator crane kemudian diperiksa oleh aparat Polsek Kawasan Pelabuhan Mentaya, Polres Kotim.
Sejumlah rekan korban yang loncat dari atas truk mengalami trauma akibat peristiwa tersebut. Mereka juga mengeluhkan sesak di dada. Peristiwa ini saat ini masih dalam penyelidikan aparat Polres Kotim. c-arb