Pasangan Nomor 3 Dinilai Memiliki Pembagian Program Khusus Setiap Daerah di Kalteng

Pengamat Politik/Mantan  Ketua KPU Kotim Siti Fatonah Purnaningsih

SAMPIT/TABENGAN.CO.ID – Belum lama ini Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) telah melakukannya tahapan debat kandidat pada Selasa (15/10). Setiap Paslon menyampaikan visi dan misi.

“Kalau dilihat dari sesi pertama penyampaian visi dan misi masik ada Paslon yang tidak memanfaatkannya waktu dengan baik jadi tidak bisa memaparkan dengan baik,” kata Siti Fatonah Purnaningsih pengamat politik di Kotim, Rabu (16/10).

Begitu juga di segmen kedua, para paslon baik dari Paslon nomor urut 1, Willy Midel Yoseph dan Habib Ismail Bin Yahya, nomor urut 2, Nadalsyah Koyem dan Supian Hadi, nomor urut 3, Agustiar Sabran dan Edy Pratowo, serta nomor urut 4, Abdul Razak dan Sri Suwanto dinilai tidak memberikan tanggapan terkait jawaban paslon lainnya.

“Di segmen kedua  pun di minta para paslon untuk menanggapi jawaban paslon, tapi rata-rata malah memberikan jawaban masing masing, jadi lebih terkesan masih mencari aman,” ungkapnya.

Namun dari penjabaran yang disampaikan oleh para Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng itu, mantan Ketua KPU Kotim tersebut menilai paslon yang memiliki program khusus untuk daerah di Kalteng hanya dari pasangan nomor urut 3 yaitu Agustiar Sabran dan Eddy Pratowo.

“Saya hanya mendengar dari paslon nomor 3 yang sudah ada planing untuk membagi setiap bagian, yaitu timur, tengah dan barat. Ini bagus ya planingnya setidaknya sudah ada fokus setiap bagian daerah  pengembangan potensi tertentu,” terangnya.

Pada debat tersebut, Calon Gubernur Kalteng nomor urut 3, yaitu Agustiar Sabran dan Edy telah memprogramkan untuk setiap daerah di Kalteng seperti wilayah barat terdiri dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) , Kotawaringin Timur (Kotim) Seruyan, Lamandau dan Sukamara telah dikhususkan untuk pariwisata, hilirisasi sawit, pangan dan bauksit dan pariwisata.

Wilayah tengah akan lebih meningkatkan food estate dengan melakukan pembangunan infrastruktur seperti di Kabupaten Seruyan. Sedangkan untuk wilayah utara akan meningkat sumber daya alam yang nantinya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat.

“Jadi ada prioritas setiap bagian daerah.  Ketika sudah ada fokus khusus prioritas di setiap bagian maka akan tertata pembangunan di daerah-daerah tersebut,” nilainya.

Meski demikian, para paslon juga harus bisa menarik simpati pemilih seperti di wilayah barat khususnya Kotim. Karena diketahui, Kabupaten Kotim salah satu daerah yang menjadi lumbung suara.

Menurutnya, paslon harus mampu memahami dan mengetahui yang diperlukan daerah saat ini. Pasalnya, banyak sekali hal yang perlu diperbaiki dan kembangkan khsususnya di Kotim, Kobar, Seruyan, Lamandau dan Sukmara, salah satunya infrastruktur jalan.

“Karena ini berpengaruh terhadap kembang tumbuhnya suatu wilayah baik dari segi ekonomi, pendidikan, tenaga kerja dan pariwisata,” sebutnya.

Dijelaskan dari segi pariwisata, infrastruktur jalan yang memadai memudahkan investor, wisatawan, dan juga pastinya memberikan peluang pekerjaan kepada masyarakat setempat dan juga mengembangkan UMKM. Sehingga ini juga akan berdampak pada kenaikan pendapatan daerah.

Kemudian, pendidikan pasti juga berpengaruh lkarena infrastruktur jalan yang bagus memberikan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pendidikan yang layak.

“Begitu juga akan berdampak pada kesehatan.  Akan tetapi jangan juga lengah akan tata kota kususnya drainase karena di Kalteng ini rawan sekali banjir, kita tau masalahnya tapi tidak ada pemecahan sampai saat ini. Satu hal lagi terkait bantuan Pemprov Kalteng ke daerah sebesar Rp150 miliar, seharusnya di lihat dari luasan wilayah dan jumlah penduduk itu sangat berpengaruh. Karena dengan jumlah bantuan setiap daerah itu membuat pembangunannya pun bisa merata,” tutupnya. ist/red