PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.UID – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-5 Himpunan Perancang dan Penjahit Kalimantan Tengah (Hapakat), digelar sebuah lomba fashion show yang sukses menarik perhatian publik, Sabtu (19/10) malam.
Acara yang berlangsung dengan meriah ini menghadirkan empat kategori lomba, Kategori Anak A, Kategori Anak B, Kategori Remaja, dan Kategori Dewasa.
Antusiasme para peserta dan pengunjung sangat terasa, hal ini terlihat dengan lokasi acara yang dipenuhi oleh semangat kompetisi dan kekaguman terhadap karya-karya yang ditampilkan.
Lomba fashion show yang menjadi sorotan ini, memamerkan rancangan busana berbahan benang bintik dari anggota Hapakat, dimana benang bintik merupakan sebuah bahan tekstil tradisional khas Kalimantan Tengah.
Dalam kesempatan ini, Pembina Hapakat Kota Palangka Raya yang juga salah satu juri dalam lomba tersebut, Avina Triani Almira menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas terselenggaranya acara ini dengan lancar.
“Alhamdulillah hari ini sudah terlaksana acara ulang tahun Hapakat yang ke-5. Hari ini kegiatannya lomba fashion show dari kategori anak hingga dewasa, dan alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Banyak sekali juaranya, dan yang terpenting semua peserta senang,” ujar Avina.
Avina menambahkan, Hapakat kini telah memasuki usia 5 tahun dan menjadi wadah bagi para desainer dan penjahit berbakat di Kalteng untuk saling mendukung dan berkarya bersama.
Avina juga menyoroti potensi besar dari kain benang bintik, yang selama ini lebih dikenal sebagai bahan untuk pakaian formal. Namun, dalam acara tersebut, tema casual yang diusung membuktikan benang bintik dapat digunakan dalam busana sehari-hari, termasuk untuk anak-anak.
Harapannya, cinta terhadap benang bintik dapat terus tumbuh di kalangan masyarakat, terutama anak-anak, sehingga mereka akan mencintai budaya Kalteng hingga dewasa.
Sementara itu, Ketua Hapakat Anto Namiabdi turut mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi benang bintik yang telah menembus pasar internasional.
“Luar biasa, benang bintik sendiri kebetulan sudah sampai ke mancanegara, dan ada kesempatan waktu itu Hapakat ke China atas usulan pemerintah provinsi,” jelas Anto.
Ia juga menekankan, meski Hapakat adalah organisasi kecil, mereka memiliki harapan besar untuk terus mengangkat kain benang bintik sebagai ciri khas Kalteng. Mengenai keanggotaan di Hapakat, Anto menjelaskan organisasi ini terbuka bagi siapa saja yang memiliki minat di bidang desain dan menjahit.
“Kalau Hapakatnya sendiri yang pasti harus penjahit sekaligus perancang, walaupun cuma penjahit aja kita persilakan, kita buka pintu lebar,” katanya.
Dengan diadakannya event-event seperti ini, ia berharap benang bintik dapat semakin dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas.
“Sejauh ini benang bintik sudah sangat mewabah hampir 99 persen, karena dengan diadakannya event semacam ini dengan tema casual benang bintik, akhirnya yang awalnya tidak tahu dan tidak menggunakan pun akhirnya tahu dan menggunakannya,” ungkapnya.
Acara ini menjadi momentum penting bagi dunia fashion di Kalteng, terutama dalam mempopulerkan kain tradisional benang bintik. Dengan solidnya dukungan dari para anggota Hapakat, masa depan industri fashion lokal, khususnya berbasis budaya, diharapkan semakin cerah dan terus berkembang. nws