PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran melepas bantuan untuk korban banjir Murung Raya (Mura), di halaman kantor Gubernur Kalteng, Senin (21/10).
Sugianto mengatakan, bencana banjir yang melanda Kecamatan Permata Intan, Mura, beberapa hari lalu menyebabkan ribuan kepala keluarga (KK) terdampak, dengan beberapa rumah nyaris tenggelam.
Kepedulian Sugianto terhadap kondisi masyarakat yang terkena banjir mendorongnya untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan darurat.
“Dua hari yang lalu, saya melihat berita mengenai banjir di Mura. Hati saya sangat tersentuh, terutama ketika melihat ibu-ibu dan anak-anak yang terdampak. Beberapa rumah hampir tenggelam, hanya tersisa beberapa sentimeter dari permukaan air. Saya langsung menghubungi pihak terkait, termasuk Pak Betak dan Pak Iben dari BPBD, untuk segera merespons kondisi darurat ini,” ujar Sugianto.
Langkah pertama yang diambil Pemprov Kalteng, membentuk dapur umum di lokasi-lokasi yang terdampak banjir. Selain itu, Sugianto juga memerintahkan untuk segera menyalurkan bantuan berupa bahan pokok, ada pun kebutuhan pokok yang diberikan berjumlah 4.000 sembako.
“Jadi kemarin 1.000 sembako sudah, saya minta agar dapur umum segera dibentuk di lokasi-lokasi banjir. Ada lebih dari 5.000 KK yang terdampak, jadi bantuan maksimal harus segera diberikan. Saya sudah berkoordinasi. Kami akan berikan bantuan 10 kilogram beras, mi instan, dan bahan pokok lain yang dibutuhkan masyarakat. Dinas Sosial juga bisa memberikan makanan siap saji agar masyarakat bisa segera terbantu,” jelasnya.
Tak hanya itu, Pemprov juga mengirim tim kesehatan ke Mura untuk membantu masyarakat yang terdampak. “Meskipun Mura sudah memulai penanganan, masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami terus memaksimalkan bantuan,” tambahnya.
Sugianto juga mengatakan, pihaknya juga mengantisipasi potensi banjir di daerah lain seperti Pulang Pisau (Pulpis) dan Katingan, yang menjadi langganan banjir setiap tahun.
“Kita harus bersiap, daerah-daerah seperti Pulpis dan Katingan juga berpotensi terkena banjir, jadi kita akan terus mengawasi dan memberikan bantuan di sana juga,” lanjutnya.
Di samping dampak fisik, Sugianto juga menekankan dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat. “Banyak dari mereka yang kehilangan penghasilan karena tidak bisa bekerja selama banjir. Oleh karena itu, bantuan dalam bentuk beras, minyak goreng, dan bahan pokok lain sangat dibutuhkan. Saya minta agar bantuan diberikan dalam waktu tiga hari ke depan agar masyarakat tidak semakin menderita,” pungkasnya.
Diinformasikan, jumlah paket bantuan tahap dua yang dikirim untuk membantu masyarakat di Mura sebanyak 4.297 paket. Masing-masing paket terdiri dari 10 kg beras, 1 kg gula pasir, 1 botol minyak goreng (1 liter), 1 kaleng sarden, 1 bungkus kopi 150gram, 10 bungkus mie instan, 2000 kaleng biskuit kongguan serta obat-obatan.
Sebagai informasi, kejadian awal banjir di Mura terjadi, 15 Oktober 2024, dan telah merendam enam kecamatan, Sumber Barito, Seribu Riam, Murung, Laung Tuhup, Permata Itan, dan Barito Tuhup Raya. Desa/kelurahan yang terdampak sebanyak 41 desa/kelurahan.
Berdasarkan laporan sementara, kondisi banjir di wilayah Mura per 21 Oktober 2024, Kepala Keluarga yang terdampak sebanyak 5.279KK yang terdiri dari 16.623 jiwa, dan yang mengungsi sebanyak 35 KK dan 329 jiwa. Dapur umum didirikan di setiap kecamatan yang terdampak dan masyarakat yang mengungsi berada di tujuh lokasi. ldw