PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko, hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dilaksanakan secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah. Rakor ini dipimpin oleh Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, Senin (21/10).
Dalam arahannya, Tomsi Tohir menekankan pentingnya intervensi terhadap komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga untuk mengendalikan inflasi daerah. Ia mengingatkan bahwa jangan sampai upaya pengendalian inflasi kendor, dan harus terus melakukan antisipasi agar harga-harga kebutuhan pokok tidak meningkat.
“Kita jangan sampai kendor dan kita harus terus antisipasi agar harga-harga tidak meningkat,” ujar Tomsi Tohir.
Usai mengikuti Rakor, Yuas Elko mengungkapkan bahwa inflasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini masih berada dalam kondisi aman, dengan posisi sebagai salah satu provinsi dengan inflasi terendah di Indonesia, yaitu urutan kedelapan dari 34 provinsi. Selain itu, Indeks Harga Pangan (IPH) Kalteng juga mengalami penurunan, yang berarti daerah ini mengalami deflasi.
“IPH kita juga turun, artinya kita deflasi. Cadangan beras kita masih aman, ada 12.362 ton,” jelas Yuas Elko.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Katingan yang berhasil menekan inflasi dan masuk dalam daftar sepuluh kabupaten dengan inflasi terendah di tingkat nasional.
“Saya minta kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Kalimantan Tengah agar terus melakukan upaya untuk menstabilkan harga, supaya Kalimantan Tengah tidak lagi masuk sebagai provinsi dengan inflasi tertinggi,” pungkas Yuas Elko.(ldw).