Refleksi Peran Pemuda Membangun Kalteng

Ketum HMI Cabang Palangka Raya Rizky Oktaviandi, Presma UPR David Benedictus (Almamater Kuning) & Presma UKPR Marselinus Darman (Almamater Hijau)

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Sumpah Pemuda merupakan pergerakan para pemuda-pemudi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, Sumpah Pemuda juga merupakan bentuk dari semangat dan tekad pemuda-pemudi Indonesia dalam memperjuangkan dan menegakkan kemerdekaan tanah air kita, Indonesia.

Dalam sejarahnya, pemuda terus memberikan kontribusi besar dalam kemajuan negara, terutama juga kemajuan kontribusi dalam kemajuan daerah. Di momen Sumpah Pemuda yang diperingati pada tanggal 28 Oktober menjadi tonggak refleksi pemuda dalam membangun daerah, khususnya daerah Kalimantan Tengah (Kalteng).

Dalam momen Sumpah Pemuda kali ini, 4 pemuda Kalteng akan memberikan sebuah refleksi atau penyegaran serta masukan yang perlu dilakukan oleh setiap pemuda dalam perannya memajukan daerah.

Tokoh Pemuda Kalteng sekaligus Ketua Umum HMI Cabang Palangka Raya Rizky Oktaviandi mengatakan, momen Sumpah Pemuda sebagai tonggak sejarah kebangkitan nasionalisme pemuda.

“28 Oktober kita selalu memperingati Hari Sumpah Pemuda, Karena momen ini dianggap sebagai tonggak sejarah penting yang menandai kebangkitan nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia,” kata Rizky kepada Tabengan, Minggu (27/10).

Sebagai pemuda Bakumpai Kalteng, Rizky memiliki harapan besar dalam memajukan daerah kelahirannya. Ia ingin berkomitmen memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan Kalteng.

“Sebagai pemuda kami memiliki harapan dalam membangun Kalimantan Tengah. Selain mendukung melakukan percepatan pembangunan infrastruktur. Penting kiranya juga membangun sumber daya manusia (SDM) Pemuda Kalteng yang berkualitas,” imbuh Rizky.

Hal itu nantinya, kata mantan Wakil Presiden Mahasiswa DEMA IAIN Palangka Raya itu, akan menjadi generasi penerus kepemimpinan di daerah.

“Sehingga SDM pemuda di Kalteng menjadi unggul hingga mampu bersaing di tahap nasional dan internasional,” jelasnya

Apalagi kata aktivisi muda Kalteng itu, mengingat Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah diresmikan dan pindah di tanah Kalimantan. Tentunya para pemuda Kalteng harus siap menyambut dan berkontribusi dalam pembangunan IKN.

“Kita ingin memberikan kontribusi nyata sebagai pemuda Kalteng dalam memberikan sumbangsih tenaga, pikiran dan gagasan untuk membantu kemajuan Kalteng ke depan,” tandas Rizky.

Hal senada juga disampaikan Presiden Mahasiswa BEM Universitas Palangka Raya (UPR), David Benedictus. Ia selaku aktivis di Kalteng terus memberikan gagasannya tidak hanya sebagai mitra kritis pemerintah, tetapi juga sumbangsih pemikiran dalam kemajuan Kalteng ke depan.

Diungkapkan David, Sumpah Pemuda memuat konsep yang mendasar, yaitu kesatuan, persatuan, dan gotong royong. Konsep tersebut seharusnya menjadi bagian dari nilai-nilai karakter yang ditanamkan oleh pemuda Kalteng saat ini.

“Namun hari ini konsep tersebut sering kali dilupakan oleh pemuda. Maka dari itu untuk melanjutkan perjuangan di masa lalu serta sebagai refleksi Sumpah Pemuda,” ujar David kepada Tabengan, Minggu (27/10).

Kader GMNI Palangka Raya itu juga menyebut, sebagai generasi muda harus memiliki semangat juang yang berkobar dalam menciptakan persatuan bangsa, menjadikan hari sumpah pemuda untuk merefleksikan semangat perjuangan pemuda Kalteng dalam berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Terkhusus bagi pemuda dan pemudi Kalteng dalam mengawal pembangunan Kalteng dapat menjadi mitra kritis dan strategis dalam kebijakan yang dikeluarkan pemerintah,” imbuh David.

David juga berpesan untuk pemuda Kalteng, karena ini musim Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalteng 2024, cara untuk berkontribusi pemuda dengan memberikan suaranya dalam menentukan pemimpin Kalteng ke depan.

“Pesan kami juga dengan salah satu cara kontribusi pemuda Kalteng, yaitu dengan memilih pemimpin Kalteng dalam momentum Pilkada 2024 yang tentunya memiliki program serta track record yang jelas,” pungkas David.

Sementara itu, Presma Universitas Kristen Palangka Raya, Marselinus Darman mengatakan, perjuangan pemuda pendahulu membuktikan bangsa ini lahir dari sebuah kesadaran yang sama atas ketidakadilan yang dilakukan oleh penjajah.

“Melalui momentum Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan puncak bahwa kita lahir dari persatuan melalui motor penggerak kemerdekaan Pemuda itu sendiri,” ungkapnya kepada Tabengan, Minggu (27/10).

Kader PMKRI Palangka Raya itu juga menyebut, dalam proses agar rasa itu terus bertumbuh dan tetap mengakar, pemuda tentu memiliki kerinduan untuk dilibatkan dalam keberlangsungan bangsa dan negara.

“Kita sangat berharap dalam pembangunan daerah seluruh Indonesia musti melibatkan pemuda didalamnya tak terkecuali pembangunan Kalimantan Tengah itu sendiri. Saatnya bergandengan tangan untuk keberlangsungan bangsa dengan mengedepankan demokrasi dan kolaborasi,” pungkasnya. rmp