PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara (Barut) Nomor Urut 2, Akhmad Gunadi-Sastra Jaya (AGI-SAJA), menyampaikan gagasannya untuk mengatasi maraknya eksploitasi lingkungan melalui kegiatan industri. Hal itu diungkapkan oleh AGI-SAJA dalam debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Barito Utara yang dilaksanakan di Kalawa Convention Hall, Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (30/10) sore.
Diketahui, debat perdana Pilkada Barito Utara 2024 mengangkat tema “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Barito Utara Melalui Peningkatan Kualitas SDM dan Pembangunan Daerah yang Bersinergi dengan Kebijakan Pembangunan Nasional”. Dalam segmen kedua debat, setelah segmen pertama berupa penyampaian visi dan misi, masing-masing paslon mendapat porsi menjawab satu pertanyaan cabutan yang sebelumnya sudah disusun oleh panelis.
Membacakan pertanyaan panelis, moderator debat menyatakan Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalteng, ditetapkan sebagai objek vital nasional bidang energi dan sumber daya mineral, namun juga menjadi pusat konservasi nasional di provinsi setempat.
Berdasarkan hasil evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Barito Utara 2025, kawasan konservasi di Barito Utara menjadi prioritas pusat keanekaragaman hayati, namun berada dalam kondisi potensial kritis karena eksploitasi hutan untuk industri pertambangan dan perkebunan kelapa sawit.
Sementara masyarakat setempat sangat bergantung pada hutan dan sungai sebagai sumber mata pencaharian. Maka dari itu, paslon nomor urut 2, AGI-SAJA, diminta memberikan solusi untuk menjawab masalah ini. Paslon AGI-SAJA berpendapat, dalam menjaga kondisi lingkungan tetap lestari, perlu menerapkan prinsip green economy atau ekonomi hijau dan investasi hijau dalam setiap kegiatan bisnis yang berjalan.
“Kita bisa melibatkan seluruh masyarakat Barito Utara dalam kegiatan ekonomi tersebut. Tidak hanya itu, untuk melestarikan keanekaragaman hayati, kita harus maksimalkan usaha pemulihan dan rehabilitasi ekosistem,” ujar cabup Agi. Agi mengatakan, kedua upaya itu masuk dalam program unggulan yang pihaknya gagas untuk pembangunan Barito Utara lima tahun ke depan.
“Kita juga harus melakukan reboisasi terhadap lahan yang tergolong kritis dengan cara penanaman pohon kembali, kita juga harus menyediakan lahan konservasi bagi pelestarian ekosistem, seperti suaka margasatwa dan flora dan fauna serta cagar alam,” katanya. rmp