PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID- Nama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Barat Muhammad Hasyim Muallim, di Catut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, dimana beredar chating melalui WhatsApp perihal permintaan sejumlah uang kepada kepala desa.
Hasyim Muallim dengan tegas, ada oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan namanya untuk meminta sejumlah uang kepada Kepala desa perihal usulan proyek.
“Nama sudah sudah di Catut, saya juga kaget begitu ada yang konfirmasi ke saya atas percakapan chat WhatsApp, begitu saya perhatikan, itu Nomor WhatsApp yang digunakan itu bukan nomor saya, meski foto profilenya menggunakan foto saya, dan saya tegaskan bahwa saya tidak pernah menyuruh atau pun melakukan hal itu, ini jelas penipuan yang menggunakan nama saya,” kata Kepala Dinas PUPR Kobar Muhammad Hasyim Muallim, Jumat (8/11).
Hasyim juga mengimbau kepada seluruh kepala desa se Kobar dengan modus penipuan yang saat ini tengah terjadi, jika ada yang chat atas nama kepada Dinas PUPR apalagi meminta sejumlah uang untuk di transfer, di harapkan abaikan saja atau bisa langsung mengkonfirmasi langsung kepada dirinya atau staf Dinas PUPR Kobar.
“Penipuan yang di lakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab ini sudah keterlaluan dan akan saya usut karena ini menyangkut nama baik saja dan Dinas PUPR Kobar,” ujar Hasyim Muallim.
Kejadian ini membuat Hasyim merasa sangat terganggu, dan ia khawatir ada pihak yang tertipu oleh modus penipuan tersebut. Untuk itu dirinya pun meminta kepada masyarakat dan seluruh Kepala Desa agar tidak mempercayai pesan yang beredar itu.
“Saya tidak pernah meminta apapun kepada seluruh kades atau siapapun terkait transfer uang atau usulan lainnya. Itu adalah penipuan murni,” tegasnya.
Hasyim mengimbau agar para kepala desa atau siapa saja yang menerima pesan serupa segera melapor kepada pihak berwajib jika mereka merasa ada yang mencurigakan. Ia menegaskan bahwa segala bentuk transaksi atau pengajuan proyek yang sah harus melalui prosedur resmi dan tidak melibatkan permintaan imbalan seperti yang disebarkan dalam pesan tersebut.
Kejadian ini menjadi perhatian publik, mengingat pentingnya menjaga integritas dalam pengelolaan proyek dan dana Pemerintah. Hasyim berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan para pihak yang terlibat dalam proyek pemerintah dapat lebih berhati-hati dalam melakukan komunikasi atau transaksi.
“Jangan sampai ada yang merasa dirugikan atau tertipu, mari kita sama-sama waspada terhadap penipuan yang bisa merugikan banyak pihak,” pungkasnya. (Yulia)