Hukrim  

Banjir Rendam 3 Kabupaten

TERENDAM- Tampak warga Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas yang terencam banjir, Senin (11/11). FOTO ISTIMEWA

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Bencana banjir kembali melanda sejumlah daerah di Kalimantan Tengah. Tingginya curah hujan yang mengguyur belakangan ini, merendam rumah penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat, Barito Selatan dan Kapuas.

Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalteng Sri Widanarni menegaskan, persiapan dan upaya pencegahan serta penanganan bencana banjir merupakan prioritas utama. Dengan datangnya musim hujan, pemerintah telah mengantisipasi kenaikan debit air di sungai-sungai besar yang mengalir di wilayah Kalteng.

Sri menyebutkan, kegiatan itu sangat strategis untuk memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang sangat strategis dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama di saat terjadinya bencana. Saat ini kita ketahui mulai musim hujan, dan tentunya untuk Kalteng, karena terdiri dari sungai-sungai yang lebar dan panjang dengan debit air yang tinggi, pasti akan terjadi bencana banjir,” ungkap Sri.

Ia menambahkan, dalam kegiatan tersebut, data dan informasi terkait potensi bencana di Kalteng akan dihimpun untuk mempermudah penyusunan langkah-langkah penanggulangan bencana.

“Dalam kegiatan ini akan dihimpun data informasi terkait kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana di daerah Kalimantan. Dengan kegiatan ini, tentu akan dibuat langkah-langkah penanggulangan bencana yang bisa dilakukan untuk meminimalkan dampak dari bencana yang akan terjadi,” jelasnya.

Senada dengan itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Ahmad Toyib mengungkapkan, pemerintah provinsi berperan mendampingi dan memberikan penguatan kepada pemerintah kabupaten/kota dalam penanganan banjir.

“Upaya penanganan banjir ini sebenarnya pemerintah provinsi berfungsi sebagai pendamping pemerintah kabupaten/kota, karena yang paling utama melakukan penanganan adalah pemerintah kabupaten/kota sebagai lokasi terdampak. Seandainya mereka memerlukan bantuan atau backup, provinsi bertugas untuk mendampingi dan memberikan penguatan dalam bentuk bantuan personel, tenaga kesehatan, trauma healing, serta bantuan logistik,” ujar Toyib.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, sejumlah kabupaten di Kalteng, saat ini berada dalam status siaga banjir. Kabupaten yang terdampak paling parah adalah Kabupaten Lamandau, yang menetapkan status siaga hingga akhir Desember untuk mempercepat tindakan penanganan bencana.

“Dua kabupaten yang saat ini terdampak adalah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan Barito Selatan (Barsel). Sedangkan Kabupaten Lamandau sudah menetapkan status siaga hingga akhir tahun, mengantisipasi kemungkinan banjir yang lebih parah,” jelasnya.

Pemprov juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp107 miliar untuk penanganan bencana pada tahun 2024, termasuk bencana banjir, longsor dan kebakaran hutan.

“Dana dari Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp107 miliar disiapkan untuk mencakup seluruh jenis bencana di Kalteng, baik itu banjir, longsor, maupun bencana lainnya,” terangnya.

DAS Kapuas Meluap

Sementara akibat tingginya intensitas curah hujan yang terjadi beberapa hari ini, membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas meluap  yang mengakibatkan beberapa pemukiman warga di wilayah Kecamatan Kapuas Tengah terendam.

Walaupun ketinggian air belum sampai masuk ke dalam rumah, namun akibat jalan pemukiman sudah terendam dengan ketinggian sekitar 15-60 cm, telah mengganggu aktivitas warga sehari-hari.

Dari data yang didapat media ini, akibat luapan DAS Kapuas sejak Minggu (10/11) hingga Senin (11/11), permukiman warga Desa Bajuh dan Desa Merapit telah terendam.

“Benar pak, sampai dengan hari ini, Senin untuk kondisi air cenderung terus naik dan tidak tampak akan ada penurunan, sebab kalau di wilayah bagian hulu terus hujan bukan tidak mungkin air akan lebih tinggi lagi naiknya,” kata Iro Diman, Kades Bajuh.

Sementara Plt Kalaksa BPBD Kapuas HM Saribi mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di wilayah Hulu Kapuas khususnya yang tinggal di sekitar bantaran DAS Kapuas agar lebih meningkatkan kewaspadaan sehingga jangan sampai ada menimbulkan korban baik harta dan jiwa. Saat ini  pihaknya belum mengetahui ada berapa jumlah warga yang terdampak sebab masih menunggu laporan dari Camat selaku pimpinan wilayah setempat. c-yul