PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Dinkes Prov. Kalteng) melalui UPT Balai Pelatihan Kesehatan menggelar Pelatihan Keterampilan Dasar Kader Posyandu Angkatan Dua Provinsi Kalimantan Tengah, bertempat di Hotel Neo Palangka Raya, Senin (18/11/2024).
Kegiatan dibuka oleh Program Coordinator Resilient Sustainable System for Health (RSSH) Adinkes Kalteng Sofia Wirda Antemas mewakili Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng. Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sofia, Kadis Kesehatan menyampaikan bahwa Pembangunan Kesehatan merupakan salah satu strategi dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai sasaran untuk meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan, peningkatan promotif dan preventif, pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan finansial serta pemerataan pelayanan kesehatan.
“Kementerian Kesehatan saat ini sedang melaksanakan Transformasi Layanan Kesehatan Primer, yaitu dengan melakukan penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi serta dilakukan dengan pendekatan strategi integrasi layanan kesehatan primer, pemberdayaan masyarakat, dan kerja sama multisektor,” imbuhnya.
Dijelaskan pula, transformasi layanan kesehatan primer menerapkan konsep kewilayahan, dimana sistem layanan kesehatan primer pada level kecamatan menjadi tanggung jawab Puskesmas, mendekatkan akses layanan kepada masyarakat dengan menyediakan Puskesmas Pembantu pada level desa/kelurahan dengan tenaga kesehatan dan kader. Dalam implementasinya, transformasi layanan kesehatan primer difokuskan pada pendekatan siklus hidup dengan penguatan pada upaya promotif dan preventif, serta mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring Posyandu hingga ke tingkat Dusun/RT/RW.
“Dalam upaya percepatan tersedianya layanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat, Kementerian Kesehatan mengusulkan proyek Strengthening of Primary Healthcare in Indonesia atau Penguatan Sistem Layanan Kesehatan Primer di Indonesia, disingkat SOPHI,” tambahnya.
Menurutnya, agar pelayanan promotif dan preventif bagi seluruh masyarakat melalui Posyandu dapat berjalan terintegrasi sesuai standar, maka perlu dilaksanakan penataan Posyandu Programatik seperti Posyandu KIA, Posyandu Lansia, Posyandu Remaja, Posbindu PTM.
Lebih lanjut, untuk menjadi terintegrasi dalam Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan Posyandu dengan menyediakan layanan untuk seluruh sasaran siklus kehidupan, mulai dari ibu hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja serta usia produktif dan lansia.
“Untuk itu, dibutuhkan peningkatan keterampilan kader Posyandu sebagai penggerak, penyuluh, dan pencatat untuk mampu memberikan pelayanan seluruh sasaran siklus kehidupan melalui 25 keterampilan dasar kader,” jelasnya.
“Pelatihan Keterampilan Dasar Kader Posyandu Provinsi Kalimantan Tengah yang bersumber dari dana Proyek Penguatan Kesehatan Primer di Indonesia (Strengthening of Primary Healthcare in Indonesia / SOPHI) ini diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah yang telah Terakreditasi,” tutupnya.mmc-kt