SAMPIT/TABENGAN.CO.ID- Kecamatan Pulau Hanaut, yang terletak di wilayah Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, kini tengah menghadapi sejumlah tantangan infrastruktur yang mendesak.
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah keterbatasan akses jalan, terutama karena terpisah oleh Sungai Mentah yang cukup lebar, sehingga meski jaraknya dekat, perbedaan geografis ini menghambat mobilitas dan mengisolasi daerah tersebut dari pusat aktivitas di kota.
Pada kesempatan sosialisasi dan kampanye di wilayah tersebut, calon Bupati Kotim Halikinnor menanggapi dan menampung permasalahan penting yang disampaikan oleh masyarakat setempat.
Dia berjanji, jika nanti terpilih, salah satu program prioritas yang akan segera dikerjakan yakni pembangunan jalan tembus dari Kecamatan Cempaga hingga desa paling ujung di Kecamatan Pulau Hanaut ini.
“Saya sudah berbicara dengan pemerintah provinsi, Insya Allah kalau tidak ada hal-hal yang urgensi, anggaran sebesar 200 juta rupiah sudah dialokasikan oleh pemerintah provinsi pada tahun 2025 mendatang, dengan harapan proyek ini dapat terlaksana tanpa kendala,” ujar Halikinnor, ketika kampanye di Desa Bapinang Hilir, Kecamatan Pulau Hanaut Rabu (20/11).
Jalan di wilayah seberan, yakni dari Kecamatan Cempaga, Seranau, dan Pulau Hanaut tersebut statusnya sudah jadi jalan provinsi. Panjangnya mencapai 125 kilometer dan melintasi 23 desa.
Tiga kecamatan tersebut sendiri sebenarnya sangatlah dekat dengan Kota Sampit, namun pembangunannya cukup lamban. Karena terkendala akses jalan yang tidak memadai, dan letaknya di seberang Sungai Mentaya.
Jika terpilih menjadi Bupati Kotim di periode ke II ini, menurut Halikinnor, daerah tersebut diharapkan tidak lagi terisolasi dan pembangunannya semakin cepat.
“Rencananya pembangunan jalan tersebut tidak hanya di tiga kecamatan itu saja, namun juga dituntaskan hingga daerah Mendawai, Kabupaten Katingan. Bahkan jika memang tidak ada kendala, bisa saja hingga Kalimantan Selatan,” terang Halikinnor.
Selain infrastruktur jalan, perhatian juga diberikan pada pemenuhan kebutuhan listrik dan air bersih yang masih menjadi masalah utama. PLN yang sebelumnya telah memasang jaringan listrik di beberapa titik, kini tengah merencanakan pemasangan empat tiang soket tambahan yang akan melintasi pulau setempat.
Dengan adanya infrastruktur listrik yang lebih stabil, diharapkan gangguan daya yang sering terjadi akibat cuaca buruk dapat diminimalisir.
Sedangkan untuk kebutuhan air bersih, salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah pengaliran air bersih dari Sampit, atau mencari sumber air lokal yang bisa mendukung kebutuhan PDAM setempat.
Pembangunan yang terus berjalan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga membawa perubahan besar bagi Kecamatan Pulau Hanaut, dan menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari Kota Sampit.c-may