Pembangunan Kalteng Harus Inklusif

Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Asdy Narang

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Asdy Narang menegaskan, pembangunan di Kalteng harus dilakukan secara inklusif, yang berarti melibatkan semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

Menurutnya, agar pembangunan tersebut berhasil, penting untuk memastikan bahwa setiap kelompok masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil, dapat merasakan manfaatnya.

Asdy mengungkapkan, konsep pembangunan inklusif ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah dan kelompok sosial di Kalteng.

“Pembangunan yang inklusif akan menciptakan kesetaraan kesempatan bagi semua pihak, baik itu masyarakat di kota besar maupun di daerah terpencil. Semua pihak harus merasakan dampak positif dari pembangunan yang ada,” kata Asdy, Senin (9/12).

Lebih lanjut, ia menyoroti pengembangan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, air bersih, dan fasilitas kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam program pembangunan. Ia mengingatkan agar perhatian khusus diberikan kepada daerah-daerah yang selama ini tertinggal dalam hal pembangunan infrastruktur.

“Jangan sampai hanya daerah perkotaan yang mendapatkan perhatian lebih. Daerah pedesaan dan terpencil harus menjadi bagian penting dalam perencanaan pembangunan,” tambahnya.

Menurutnya, pembangunan yang tidak inklusif hanya akan memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi antara yang kaya dan yang miskin, serta antara yang tinggal di kota dan di pedesaan.

Karena itu, Asdy mengusulkan agar perencanaan pembangunan di Kalteng memperhatikan kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah, tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar.

“Jika pembangunan hanya terpusat di wilayah tertentu, kita akan kehilangan potensi besar di daerah lain yang sesungguhnya memiliki sumber daya alam dan potensi ekonomi yang luar biasa,” jelas Asdy.

Politisi NasDem ini juga menekankan perlunya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif. Ia menuturkan, masyarakat harus dilibatkan sejak awal dalam setiap proses pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.

“Masyarakat yang merasa dilibatkan akan memiliki rasa memiliki terhadap proyek pembangunan tersebut dan akan lebih mendukung kesuksesannya,” tuturnya.

Asdy juga mengingatkan pentingnya penggunaan anggaran yang efisien dan tepat sasaran. Ia mengusulkan agar anggaran pembangunan dialokasikan dengan lebih bijak, dengan prioritas pada sektor yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung.

“Kita harus memastikan anggaran digunakan untuk program-program yang dapat mengatasi masalah sosial dan ekonomi, serta mendukung penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Ia berharap agar seluruh elemen masyarakat, termasuk sektor swasta, bisa berperan aktif dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif di Kalteng. Asdy percaya dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, Kalteng dapat berkembang dengan merata dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Pembangunan yang inklusif adalah kunci untuk menciptakan Kalimantan Tengah yang maju dan sejahtera,” tutupnya. jef