Cetak Sejarah, 35 Lansia Bartim Diwisuda di Tamiang Layang

TABENGAN/EKO WISUDA- Tampak sejumlah lansia dari Desa Magantis mengikuti wisuda S1, di Pendopo Rujab Bupati Bartim, Jumat (13/12).

TAMIANG LAYANG/TABENGAN.CO.ID-Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) sukses menggelar wisuda pertama Sekolah Lansia “Sehat Bahagia”, Jumat (13/12).

Acara yang berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Bartim itu dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Bartim Indra Gunawan, Kepala OPD, peserta wisuda, serta tamu undangan.

Dalam sambutannya, Pj Bupati Indra Gunawan menyampaikan apresiasi terhadap program inovatif tersebut. Ia menyebut Sekolah Lansia sebagai bukti nyata perhatian pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup para lansia di daerah itu.

“Setiap fase kehidupan adalah pencapaian luar biasa, termasuk menjadi lansia. Usia bukan penghalang untuk terus belajar dan hidup produktif. Melalui sekolah ini, lansia dibekali pengetahuan dan keterampilan agar mandiri di usia senja,” kata Indra.

Menurutnya, menjadi lansia tangguh tidak hanya terkait kesehatan fisik, tetapi juga kesejahteraan emosional, kognitif, dan sosial. Ia berharap program ini terus berlanjut agar lansia di Bartim dapat menjadi aset berharga bagi bangsa melalui pengalaman dan kearifan mereka.

Kepala DP3AKB Barito Timur Hotmaria menjelaskan, Sekolah Lansia “Sehat Bahagia” merupakan bagian dari Program Bina Keluarga Lansia (BKL) yang berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

“Program ini juga didukung surat BKKBN Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menetapkan target pembentukan Sekolah Lansia di tahun 2024,” kata Hotmaria.

Dikatakan, program itu memiliki kurikulum berbasis tujuh dimensi lansia tangguh, meliputi edukasi gizi, kesehatan fisik dan mental, pemeriksaan kesehatan rutin, serta kegiatan seperti senam dan layanan Posyandu. Semua kegiatan didampingi oleh fasilitator profesional dari bidang kesehatan, psikologi, dan manajemen program.

Wisuda perdana ini diikuti 35 peserta dari Desa Magantis yang telah menyelesaikan pendidikan standar pertama (S1). Program ini dibiayai melalui APBD Kabupaten Bartim dan menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam menciptakan lansia yang aktif, produktif dan mandiri.

“Bartim mencatat sejarah baru dengan program Sekolah Lansia ini. Kami berkomitmen menjadikan perhatian terhadap lansia sebagai investasi penting bagi kemajuan keluarga dan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. pea