PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Ular piton sepanjang 5 meter masuk ke pemukiman warga Jalan Mendawai I, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Rabu (18/12). Ular yang sempat bergantungan di dapur tersebut membuat Husaini selaku pemilik rumah ketakutan dan sempat jadi tontonan warga sekitar.
“Saat itu saya pulang kerja sekitar pukul 22.30 WIB. Pas saya mau mandi menuju kamar mandi kaget kelihatan kepala ularnya. Setelah itu saya langsung menghubungi Tim Damkar, soalnya nanti kita dirumah sini juga tidak enak kalo tidur masih ada ular,” terang Husaini.
Dia memperkirakan, ular yang berukuran besar itu masuk melalui ventilasi dapur rumah tersebut. Husaini mengatakan, ular-ular sering kali muncul di rumahnya dan di area tempat tinggalnya.
“Sebelumnya sering ular-ular di depan rumah di samping rumah cuman itu tidak masuk ke dalam rumah. Posisi di belakang rumah inikan hutan,” lanjutnya.
Husaini mengapresiasi Tim Rescue Damkar atas kesigapan dan cepat tanggap anggota tim damkar yang merespon setiap laporan masyarakat. Tidak hanya laporan kebakaran namun juga keluhan masyarakat lainnya.
“Tanggapan saya alhamdulillah sigap. Cepat kita melapor, langsung datang ke tempat lokasi,” pujinya.
Sementara itu, Ketua Tim Rescue Pemadam Kebakaran dan Penyelamat (Damkarmat) Kota Palangka Raya Sucipto mengatakan, laporan warga menyebut ada ular besar sepanjang 5 meter, begelantungan di atas ventilasi dapur rumah warga dekat kompor. Ular tersebut sempat menjadi tontonan warga yang mendapat informasi dari pemilik rumah.
“Membutuhkan waktu 45 menit tim rescue damkar untuk mengevakuasi ular sepanjang 5 meter,” tambahnya.
Setelah itu, ular yang sudah diamankan di bawa ke kantor Pamadam Kebakaran untuk dilepas liarkan kembali jauh dari pemukiman warga.
Tim Rescue Damkar mengatakan, selama musim hujan banyak ular masuk rumah untuk mencari makan. Ia mengimbau warga untuk menutup bagian saluran air atau lobang di sekitar dinding rumah.
“Hati-hati saat musim hujan, ular jenis apapun masuk kedalam rumah untuk mencari makan, yang dikejarnya adalah tikus menjadi bahan ekosistem yang dia makan, jadi waspadai,” tutup Sucipto. mak