MUARA TEWEH/TABENGAN.CO.ID-Beberapa hari menjelang beralih tahun 2024, harga LPG subsidi di Barito Utara tak terkontrol. Sejumlah warung menjual dengan harga 50 ribu per tabung.
Lidya salah seorang ibu di Kota Muara Teweh mengaku terkejut diakhir tahun harga LPG tembus 50 ribu. Pada hal sebelumnya dirinya membeli masih 28 ribu rupiah per tabung.
“Kaget mas. Soalnya bulan November kemarin, saya membeli tabung gas melon 3 Kg masih pada harga Rp 28 ribu. Itu saya beli disalah satu warung sembako,” terang ibu dua anak itu saat ditemui media ini, Minggu 30 Desember 2024.
Lidya menuturkan bahwa dirinya yang hanya seorang ibu rumah tangga dan menggunakan LPG hanya untuk memasak ini tentu sangat kesulitan jika harga LPG subsidi ini terus dipertahankan.
“Ini naiknya bisa dua kali lipat. Bisa mampus kita kalau begini terus kedepan. Apa lagi sembako juga naik,” tambahnya geram.
Berbeda dengan lidya yang adalah ibu rumah tangga, Viga, seorang penjual gorengan di Muara Teweh juga mengeluhkan hal yang. Dirinya yang selama ini membeli LPG dengan harga Rp 25 rupiah terkejut ketika beberapa hari ini membeli di warung sembako harganya melambung tinggi.
“Selama ini saya beli di Perusda Batara Rp 25 ribu. Pas dua kali ini beli di warung, harganya sudah Rp 50 ribu,” ujar pria asal pulau Jawa itu.
“Naiknya dua kali lipat. Kita yang jualan ini untungnya tidak seberapa. Kalau harga LPG subsidinya seperti ini bisa bangkrut kita,” terangnya sedikit kesal.
Tak hanya mengeluh, Viga juga meminta kepada pihak terkait dalam hal ini pemerintah daerah untuk bisa menangani masalah ini.
“Kepada pihak Pemerintah daerah, serta pihak terkait yang memiliki kewenangan dalam menstabilkan harga sembako dan mahalnya harga tabung gas melon di tingkat pengecer, apakah suplai tabung gas 3Kg di Barito Utara tidak terpenuhi sehingga terjadi kelangkaan yang mengakibatkan harga tabung gas melon melonjak 2 kali lipat, ” Harapnya.
Melonjaknya harga LPG ini, awak media mencoba menghubungi Kabid Perdagangan Disperindag Barito Utara, Marwati, namun hingga berita ini dinaikan belum memberikan jawaban.
Sementara itu, berdasarkan pantauan langsung dilapangan, awak media menemukan harga penjualan tabung gas Melon 3 Kg di tingkat pengecer rata – rata Rp 50 ribu.
Para pedagang mengatakan penjualan dengan harga tersebut karena adanya kelangkaan dan juga kesulitan mendapatkan stok LPG subsidi.
“Kami terpaksa menjual dengan harga tersebut, akibat langkanya suplai tabung di agen dan distributor, kami kesulitan untuk mendapatkan stok tabung gas,” ujar salah seorang pedagang. (Old)