10 Kabupaten/Kota Layak Konstruksi Cetak Sawah

TABENGAN/YULIANUS KETAHANAN PANGAN– Rapat Koordinasi Persiapan Cetak Sawah dan Swasembada Jagung Tahun 2025 di Wilayah Kalteng, Palangka Raya, Selasa (7/1). Tampak Anggota DPD RI Teras Narang, Gubernur Kalteng Sugianto, Anggota DPR RI Sauqie, Danrem dan Waka Polda Kalteng.

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Sepuluh kabupaten/kota di Kalimantan Tengah (Kalteng) dinyatakan layak konstruksi untuk program cetak sawah, hal itu ditetapkan berdasarkan Survei Investigasi dan Desain (SID) yang dilakukan pemerintah.

Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng terus mempersiapkan diri untuk mendukung program cetak sawah dan swasembada jagung yang menjadi bagian dari upaya Indonesia mencapai ketahanan pangan.

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menegaskan, pentingnya sinergi dan kolaborasi berbagai pihak dalam menyukseskan program itu.

Dari hasil SID cetak sawah 2025 yang telah dilakukan pemerintah, ada lahan seluas 102.622,47 hektare, layak konstruksi untuk cetak sawah di Bumi Tambun Bungai, yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Kalteng.

Di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) ada seluas 14.498,04 hektare, Kapuas  57.731,62 hektare, Katingan 3.114,45 hektare, Kotawaringin Barat (Kobar) 2.625,15 hektare, Lamandau 820,01 hektare, Kota Palangka Raya 3.382,66 hektare, Kotawaringin Timur (Kotim) 4.800,00 hektare, Barito Selatan (Barsel) 4.183,22 hektare, Seruyan 7.467,32 hektare dan Kabupaten Barito Utara (Barut) 4.000,00 hektare.

“Keberhasilan program ini tentunya memerlukan sinergi dan kolaborasi kita semua, seluruh elemen di Kalteng. Kita harus bergerak kompak untuk bersama-sama menyukseskannya,” kata Sugianto dalam rapat koordinasi persiapan kegiatan cetak sawah dan swasembada jagung Kalteng tahun 2025, di kantor Gubernur Kalteng, Selasa (7/1).

Dikatakan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Untuk mencapai hal tersebut, berbagai strategi dilakukan, termasuk peningkatan produksi padi melalui perluasan areal tanam dalam program cetak sawah serta pengembangan jagung di lahan perkebunan dan lahan kering.

“Pada 2025, program cetak sawah secara nasional ditargetkan mencapai 2,2 juta hektare. Kalteng menjadi salah satu daerah yang berperan penting dalam program ini, dengan potensi perluasan pertanian mencapai 930.640 hektare. Pada tahap pertama, program ini menargetkan cetak sawah seluas 150.000 hektare. Setelah dilakukan SID 20 tim dari berbagai universitas di Indonesia, diperoleh lahan yang memenuhi kriteria seluas 102.622 hektare,” ungkapnya.

Sugianto juga mengatakan, pengembangan jagung juga menjadi fokus dengan target lahan seluas 207.655,44 hektare. Program itu diharapkan mampu meningkatkan produksi jagung nasional serta mendukung ketahanan pangan.

“Dalam forum strategis ini, kita bisa berdiskusi lebih lanjut mengenai persiapan pelaksanaan program, mulai dari mengidentifikasi lahan sesuai kriteria yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian agar bisa mencapai luasan target, kesiapan sumber daya manusia (SDM) petani, hingga aspek-aspek lainnya,” pungkasnya. ldw