TABENGAN/TIO.
TUMBANG- Tampak pohon tumbang akibat diterjang angin kencang di Palangka Raya, Selasa (7/1).
*Pepohonan di Palangka Raya Tumbang
*59 Rumah di Kobar Porak-poranda
PALANGKA RAYA//TABENGAN.CO.ID – Angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (6/1) malam. Salah satunya di Kota Palangka Raya, menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa titik.
Beberapa pohon tumbang dan bangunan milik warga porak-poranda akibat intensitas angin yang tinggi. Kejadian ini tercatat antara pukul 19.12 hingga 19.37 WIB, bersamaan dengan hujan deras disertai kilat dan petir.
Menurut Prakirawan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya Ihsan Sidiq, angin kencang yang terjadi disebabkan adanya pembentukan awan Cumulonimbus (CB) yang cukup signifikan.
“Kecepatan angin pada saat itu tercatat berkisar antara 19 hingga 31 knot atau sekitar 35-57 kilometer per jam, dengan angin maksimum mencapai 31 knot,” kata Ihsan Sidiq saat dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (7/1).
Sebelum terjadi hujan disertai angin kencang, proses pembentukan awan CB yang berpotensi menyebabkan angin kencang itu dimulai sejak pukul 17.00 WIB, dimulai dari wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bagian tengah. Awan CB bergerak dari arah barat, melewati wilayah Katingan bagian tengah dan akhirnya sampai di Palangka Raya pada pukul 19.00 WIB.
Hal tersebut menyebabkan beberapa kecamatan di Kota Palangka Raa seperti Bukit Batu, Jekan Raya, Pahandut dan Sabangau diterjang angin kencang,” ungkapnya.
Selain Palangka Raya, daerah lain yang terdampak angin kencang, wilayah Kabupaten Kapuas bagian tengah, Barito Selatan (Barsel) dan sebagian Barito Timur (Bartim).
Ia mengimbau masyarakat Kalteng lebih berhati-hati, karena cuaca buruk bisa disertai petir, kilat serta angin kencang yang berisiko merusak bangunan dan infrastruktur.
“Berdasarkan prediksi kami, musim hujan ini akan berlangsung sampai Juni hingga Agustus, masyarakat harus berhati-hati dengan cuaca ekstrem selama musim penghujan,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Palangka Raya Heri Fauzi menyebutkan, hujan yang terjadi cukup parah hingga menyebabkan berbagai kerusakan.
Sebagian besar kerusakan terjadi akibat pohon tumbang yang menimpa rumah warga. Selain itu, banyak kanopi rumah warga yang terlepas dan berterbangan karena angin kencang,” ujar Heri saat diwawancarai, Selasa (7/1).
Menurutnya, sejak Senin (6/1) malam, tim gabungan dari BPBD dan unit tanggap darurat 112 telah menerima sekitar 16 laporan terkait pohon tumbang. “Kami langsung bergerak cepat untuk menangani pohon-pohon yang roboh, terutama yang berdampak langsung pada rumah warga,” katanya.
Beberapa lokasi yang terdampak pohon tumbang, terjadi di Jalan RTA Milono, Tambun Bungai, Ahmad Yani, Adonis Samad, Menteng 1, G Obos XX, Karet, Seth Adji, Kayu Manis 1, Pasar Kahayan, Jalan Lele 3, Raden Saleh 1 dan Jalan Merapi.
Ia mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan lebat dan angin kencang. “Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak berada di luar rumah atau berkeliaran di jalan saat cuaca buruk. Hindari berteduh di bawah pohon, papan reklame, atau struktur yang rawan roboh. Lebih baik mencari tempat perlindungan yang aman seperti ruko atau rumah,” tegasnya.
BPBD Palangka Raya bersama tim gabungan terus bekerja keras untuk menangani pohon tumbang dan kerusakan lainnya akibat cuaca ekstrem. Warga yang memerlukan bantuan darurat dapat langsung melaporkan kejadian melalui nomor 112 agar dapat segera ditindaklanjuti.
Cuaca ekstrem seperti ini diperkirakan masih akan terus terjadi, sehingga Heri mengajak seluruh masyarakat untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca dan menjaga keselamatan diri serta keluarga.
59 Rumah di Kobar Rusak
Angin kencang juga menimpa masyarakat Kotawaringin Barat (Kobar). Penjabat (Pj) Bupati Kobar Budi Santoso, Selasa (7/1), meninjau langsung ke permukiman warga yang ada di BTN Amaris 4 RT 8, Desa Batu Belaman, Kecamatan Kumai. Dalam kejadian, Senin (6/1) sekitar pukul 15.30 WIB itu, angin puting beliung merusak 59 rumah warga.
Budi didampingi Sekda Kobar Rody Iskandar, Ketua DPRD Mulyadin, Wakil Ketua II Sri Lestari, Kepala BPBD Syahruni dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Edi Rahman. Rombongan mendatangi setiap rumah warga yang rusak. Selain meninjau, ia juga menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak.
Menurut Budi, pemerintah daerah akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya terdampak, dimana pemerintah daerah akan menggunakan dana tidak terduga yang disiapkan untuk penanganan bencana.
“Ada 59 rumah yang terdampak. Dari 59 rumah tersebut, 5 rumah ditanggung developer, 54 rumah akan mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Tadi saya minta ke Kepala Desa mendata kembali berapa rumah yang rusak berat, ringan dan sedang,” kata Budi.
Dikatakan, warga yang mengalami musibah akan mendapatkan bantuan antara Rp25 juta sampai Rp30 juta setiap rumah. Untuk penyaluran menunggu hasil laporan dari Kepala Desa dan akan ditindaklanjuti segera. “Saya juga sudah minta Sekda untuk segera direalisasikan, agar warga segera memperbaiki rumahnya,” ungkapnya.
Budi mengimbau kepada RT/RW dan Kepala Desa agar lebih tanggap lagi menghadapi cuaca ekstrem saat ini. “Saya juga mengapresiasi atas kerja keras dari tim BPBD Kobar. Begitu dapat laporan banyaknya pohon tumbang dan rumah yang rusak, mereka cepat tanggap tidak sampai 5 jam, semuanya bisa ditangani. Meski BPBD kekurangan personel, tetapi mereka bisa kerja secara profesional,” ujarnya.
Angin puting beliung yang terjadi di wilayah itu, tidak hanya merusak rumah warga, dua unit fasilitas umum seperti musala dan dua unit tempat usaha serta warung kelontong juga terdampak. Bahkan banyak pohon tumbang yang terjadi di dalam Kota Pangkalan Bun. jef/c-uli/dte