PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID- – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang menekankan pentingnya penataan sektor pertanian dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurutnya, program tersebut dapat mendorong peningkatan serapan sumber pangan lokal dan tenaga kerja di pasar. Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi persiapan kegiatan cetak sawah dan swasembada Jagung Kalteng Tahun 2025, di kantor Gubernur Kalteng, Selasa (7/1).
“Dari pertemuan ini saya mendapat gambaran terkait komitmen dan kesiapan Pemprov Kalteng dalam mendukung MBG. Dinas Pertanian sendiri menunjukkan dukungannya dengan menyiapkan beberapa kebutuhan pokok, seperti peternakan ayam pedaging dan program ayam petelur yang akan menghasilkan 10.000 butir telur ayam,” kata Teras.
Selain itu, lanjutnya, Pemprov Kalteng juga menyiapkan lahan seluas 15 ribu hektare yang akan dikembangkan untuk industri sapi perah dan produksi susu. Tidak hanya itu, pabrik pakan ternak juga direncanakan dengan target produksi mencapai 80 ton pakan ikan per hari.
“Kami melihat kesiapan pemerintah provinsi ini tidak hanya untuk program MBG, tetapi juga untuk ketahanan pangan secara umum. Bahkan, ada rencana pembangunan pabrik pengolahan beras agar hasil panen petani dapat diolah lebih baik lagi,” tambahnya.
Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu juga mengungkapkan, pemerintah provinsi mendorong kerja sama dengan Bulog untuk memastikan hasil produksi petani bisa terserap dengan standar yang baik, sekaligus mengurangi ketergantungan petani terhadap tengkulak.
“Masih ada kendala dalam standarisasi produksi petani yang perlu ditingkatkan. Ini penting agar hasil panen mereka bisa diserap lebih luas dan mengurangi ketergantungan terhadap tengkulak,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi rencana pengembangan lahan pertanian dengan cetak sawah baru seluas 150 ribu hektare yang tersebar di Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Timur (Kotim), Kapuas, dan Pulang Pisau (Pulpis).
“Saya mendengar paparan yang baik ini dengan harapan baik pula. Saya berharap pemerintah provinsi dapat merealisasikan seluruh program ini secara terintegrasi untuk kepentingan masyarakat,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota agar memanfaatkan peluang pembangunan sektor pangan yang telah sejalan dengan agenda nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Jangan sampai peluang besar ini justru diambil oleh provinsi lain. Kepala daerah harus mampu memanfaatkan program ketahanan pangan dari pemerintah pusat dengan maksimal,” harapnya.
Terkait dengan masa jabatan Gubernur Kalteng yang akan segera berakhir, Teras berharap agar program-program yang telah berjalan dapat berkelanjutan kedepannya.
“Gubernur yang akan segera mengakhiri jabatannya harus memastikan, program-program baik ini bisa terus berlanjut, dengan tetap memperhatikan kaidah yang berlaku dan memberdayakan masyarakat lokal. Jangan sampai masyarakat lokal hanya menjadi penonton,” tegasnya.
Teras juga meminta pemerintah pusat untuk menunjukkan komitmen politik yang nyata dalam menjadikan Kalteng sebagai lumbung pangan nasional.
“Pemerintah pusat harus serius dalam mendukung Kalteng dengan pembinaan, investasi, hingga anggaran. Semua ini harus diarahkan secara terpadu demi kepentingan masyarakat dan ketahanan pangan nasional,” imbuhnya.
Dikatakan Teras Narang, Program MBG telah dijalankan di beberapa provinsi oleh Presiden Prabowo Subianto dan jajarannya untuk mendukung Asta Cita terkait pembangunan sumber daya manusia. Meski disayangkan belum direalisasikan di Kalimantan Tengah, sekolah-sekolah kita mesti bersiap diri bila akhirnya program tersebut terealisasi pada akhirnya.
“Ada banyak ruang dan peluang juga untuk masyarakat dan pelaku usaha yang mestinya lahir dari program ini. Termasuk berbagai program kemitraan mulai dari mitra pembangunan unit kerja, mitra penyedia alat dapur, mitra penyedia alat makan, mitra pengelola dan distribusi, hingga mitra penyedia bahan baku,’ kata Teras.
“Melihat kesiapan sekolah, hari ini Rabu (8/1/2025), saya meninjau kesiapan sekolah Kristen di Palangka Raya. Berdialog dengan para pemangku kepentingan di dalamnya termasuk guru dan siswa,” terangnya.
Para guru dan siswa pada prinsipnya mendukung. Menaruh harapan atas program ini yang diharapkan mendukung proses belajar dan mengajar yang berlangsung. Meski demikian, sekolah juga berharap ada dukungan lain dari pemerintah selain program MBG. Terutama berkaitan dengan pengembangan sekolah, peningkatan mutu guru maupun sarana dan prasarana yang ada, termasuk dukungan guru Aparatur Sipil Negara agar tetap bisa mendukung.
“Perbaikan pendidikan menurut saya punya kompleksitas tinggi dan melibatkan banyak aspek. Kehadiran program MBG satu sisi adalah baik, tapi menaruh perhatian yang berkeadilan dengan sekolah-sekolah swasta yang juga turut mencerdaskan kehidupan bangsa, rasanya juga tak kalah penting,” katanya
“Mari bersama menunjukkan atensi pada perbaikan pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan program yang holistik dan menyeluruh,” pungkasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan kalimat yang menggugah.
“Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” ldw