819.682 Hektare Lahan Kritis di Kalteng

H Edy Pratowo Wagub Kalteng

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Edy Pratowo mengungkapkan, ada 819.682 hektare lahan kritis di Kalteng. Oleh sebab itu, ia meminta agar Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH-DR) harus dimanfaatkan untuk mengatasi lahan kritis  tersebut.

Berdasarkan data peta lahan kritis nasional 2022, di Kalteng mencapai 819.682 hektare. Sebagian besar, 92,16 persen, berada di kawasan hutan, sementara 7,84 persen sisanya di luar kawasan hutan.

Ia menegaskan pentingnya langkah strategis yang melibatkan berbagai pihak untuk mengatasi kondisi lahan kritis.

“Saya kira dengan adanya DBH-DR, kita harapkan Dinas Kehutanan (Dishut) Kalteng bisa lebih melakukan rencana aksi untuk mengatasi kondisi lahan kritis kita,” ujar Edy, Selasa (21/1).

Menurutnya, pemanfaatan DBH-DR harus diarahkan pada program-program konkret untuk menjaga kelestarian hutan dan ekosistem. Ia juga menekankan pentingnya melibatkan berbagai pihak dalam upaya itu.

“Melalui gerakan-gerakan kegiatan, kita ingin membangun sektor kehutanan yang lebih lestari, menjaga kelestarian hutan, dan memperbaiki ekosistemnya. Selain itu, kehutanan juga harus menjaga ekosistem lainnya, baik flora maupun fauna,” harapnya.

Ia juga menambahkan, kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan dalam menangani permasalahan lahan kritis.

“Kami berharap Dishut dapat bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk memastikan program yang dilakukan memberikan dampak nyata bagi pelestarian lingkungan,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan kondisi lahan kritis yang meluas di Bumi Tambun Bungai, dinilai memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat.

“Langkah strategis dan komitmen bersama diharapkan dapat memulihkan lahan kritis sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut,” pungkasnya. ldw