Kemabukan dan Pesta Pora Membuka Jalan Menuju Neraka

Dokter Donna Novina Kahanjak, M. Biomed, yang juga Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya dan Ririen Binti Selaku Penginjil dan Ketua Pemberitaan Kabar Baik, Majelis Resort GKE Palangka Raya Tengah serta juga Pengamat Sosial di Kalteng

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Sebagai Hamba Tuhan, yang bertekad mengabdikan dirinya dalam bidang Penginjilan, Sadagori Henoch Binti, S.I.Kom, yang biasa disapa Ririen Binti, kerap berkeliling daerah, hingga ke pelosok desa, untuk menyampaikan kebenaran firman Tuhan.

Selain menyampaikan firman Tuhan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara, Ririen Binti yang juga Ketua Pemberitaan Kabar Baik, Majelis Resort GKE Palangka Raya Tengah, kerap melayani sekaligus menyampaikan kesaksian pertobatannya di gereja-gereja, baik di lingkungan GKE, hingga beberapa gereja Kharismatik di Palangka Raya, serta pulau Jawa.

Saat menyampaikan firman Tuhan, di GKE Desa Handiwung, Kecamatan Tasik Payawan, Kabupaten Katingan pada ibadah Minggu, tanggal 16 Februari 2025, Ririen Binti yang juga seorang Wartawan senior di Kalimantan Tengah menegaskan, ia sangat prihatin melihat maraknya kemabukan dan pesta pora yang dilakukan setelah pelaksanaan ibadah Syukur.

Dengan tegas Ririen Binti, mengutip firman Tuhan dari Galatia 5 ayat 21, yang mengatakan,” Kemabukan, pesta pora dan sebagainya.  Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu, bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah“.

“Selaku Penginjil, saya tidak bisa diam dan harus terus mengingatkan pengikut Tuhan Yesus, bahwa kemabukan dan pesta pora adalah tindakan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, dan apabila umatNYa tidak bertobat, maka membuka jalan menuju Neraka,“ tegas Ririen Binti.

Ririen Binti, mengingatkan umat percaya dan para hamba Tuhan, agar jangan menganggap remeh fenomena maraknya kemabukan dan pesta pora ini, karena ini adalah siasat Iblis untuk membenamkan kehidupan orang percaya di api Neraka.

Sementara itu, mengomentari, sikap Ririen Binti terkait kemabukan dan pesta pora yang beredar di media sosial, Dokter Donna Novina Kahanjak, M. Biomed, yang juga Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya, mengungkapkan dampak jangka pendek yang paling terlihat saat seseorang mengonsumsi minuman keras, adalah penurunan kesadaran, fungsi kognitif menurun (akal sehat menurun).

“Sedih sekali, satu generasi akan hilang karena maraknya miras, contoh saat ada acara-acara pesta. Bila generasi muda sudah rusak, mudah bagi orang dari luar menguasai suatu wilayah. Bagi orangtua yang memperbolehkan miras saat acara-acara pesta, saya pastikan orangtua tersebut tidak memikirkan dampak negatif miras,“ tegas Dokter Donna.

Menutup pernyataannya, Dokter Donna yang juga anggota bidang kesehatan Majelis Sinode GKE Wilayah Pelayanan Provinsi Kalteng, yang  sedang menyelesaikan Pendidikan program Doktor mengatakan, bahwa sebagai seorang yang mengerti kesehatan, juga sebagai pendidik, serta putra daerah Kalimantan Tengah, dirinya sangat sedih melihat maraknya peredaran minuman keras.

“Semoga lebih banyak pemuka agama/hamba Tuhan, pendidik, tokoh masyarakat, pimpinan daerah menyuarakan masalah menolak miras ini,” harap Dokter Donna. ist