PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Ka (51) warga Jalan Malijo Gang Mufakat, Kelurahan Madurejo, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), ditemukan tewas dengan posisi tergantung dengan sebuah tali di jendela kamar, Selasa (25/2). Korban ditemukan pertama kali oleh suaminya yang diketahui bekerja sebagai satpam di salah satu dinas di Pemkab Kobar.
Lurah Madurejo Deni Januar, membenarkan peristiwa tersebut. Dimana dirinya menerima laporan dari warga perihal kejadian tersebut.
“Betul, sekitar pukul 06.30 WIB kami menerima laporan adanya dugaan bunuh diri seorang ibu rumah tangga. Saat ini kasusnya sudah ditangani pihak kepolisian,” katanya.
Sementara itu, Zaenal Abidi, paman korban mengatakan bahwa korban sebelum mengakhiri hidup sempat memberikan pesan melalui aplikasi Whatsapp kepada anak bungsunya agar keluarga tidak terpecah belah jika dirinya sudah meninggal dunia.
“Sebelumnya korban sempat kirim pesan kepada anak bungsunya melalui Whatsapp. Korban berpesan agar tidak dimakamkan di Pangkalan Bun, tapi di Palangka Raya. Kemudian meminta keluarga tidak terpecah dan tetap bersatu,” katanya.
Zaenal menjelaskan bahwa yang pertama menemukan korban adalah suaminya yang baru pulang jaga malam sekitar pukul 04.00 WIB. Sesampainya di rumah, suami korban langsung memberikan makan ikan yang berada di kolam samping kamar .
“Suami korban curiga karena jendela belum dibuka, ketika dipanggil korban tidak menjawab. Suami korban lalu mendekat ke jendela dan menemukan seperti ada yang mengganjal. Saat itulah suaminya baru mengetahui jika istrinya gantung diri,” jelasnya.
Setelah melihat kejadian tersebut, suami korban pun minta tolong dan melaporkan ke pihak kepolisian, korban pun kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Sultan Imanudin Pangkalan Bun untuk divisum. Berdasarkan hasil visum tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban.
Sementara, Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman, mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi, korban mempunyai riwayat penyakit paru yang tidak kunjung sembuh. Meski pun sudah berobat ke berbagai tempat namun tak kunjung sembuh.
“Hal itu yang menyebabkan korban diduga mengalami depresi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, personel piket SPKT Polres Kobar telah mendatangi TKP serta mengamankan lokasi kejadian untuk dilakukan olah TKP.
“Tim Inafis Polres Kobar lalu melakukan Olah TKP, mengumpulkan barang bukti yang ada, dan mengevakuasi jenasah ke RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tutupnya. c-uli