*Tanpa 2 TPS, Agi-Saja Sementara Unggul 169 Suara
MUARA TEWEH/TABENGAN.CO.ID- – Pemungutan Suara Ulang (PSU) di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Barito Utara bakal seru. Antara pasangan Bupati dan Wakil Bupati Haji Gogo Purman Jaya-Hendro Nakalelo dan pasangan Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya akan memperebutkan 1.156 suara di TPS 04 Malawaken dan TPS 01 Kelurahan Melayu.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KPU Barito Utara, 1.156 suara itu merupakan jumlah DPT yang ada di TPS 04 Desa Malawaken dan TPS 01 Kelurahan Melayu.
“DPT TPS 04 Desa Malawaken sebanyak 568 sedangkan DPT TPS 01 Kelurahan Melayu 587,” ujar Ketua KPU Barut Siska Dewi Lestari melalui salah satu stafnya saat dihubungi Tabengan.
Berdasarkan DPT tersebut, salah seorang warga di TPS 01 Melayu ketika ditemui mengisahkan bahwa pada pemungutan suara November 2024, pasangan nomor urut 1 mendapat 281 suara dan pasangan nomor urut 2 mendapat 249 suara.
“Kalau di sini kemarin pak Haji Gogo yang menang pak, selisihnya lumayan juga,” ujar Jahara, saat ditemui, Rabu (26/2).
Saat ditanya, apakah nanti hasil yang sama akan terjadi saat PSU, Jahara mengatakan tidak dapat memastikan karena banyak pemilih yang mungkin sudah berangkat kerja dan bisa berubah pilihannya ketika PSU nanti.
“Kita sama tidak tau juga pak. Soalnya banyak pemilih kalau pas PSU lagi kerja di luar Muara Teweh bisa tidak ikut pilih. Bisa juga ada yang sudah berubah pilihan karena ada hal-hal lain. Kita tidak tahu juga ni,” tuturnya yang sudah memantapkan pilihan pada salah satu paslon.
Berbeda dengan Jahara, Muhammad D saat ditemui mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu mempermasalahkan siapa yang menang saat PSU nantinya. Akan tetapi yang diharapkannya kita semua tetap aman dan damai.
“Kalau saya pak mau siapa pun yang menang yang penting jangan kacau. Mau pak Haji atau mau Agi kah sama saja, tetap saya kerja dulu baru makan,” tuturnya seraya merahasiakan pilihannya.
Sementara itu, di TPS 04 Desa Malawaken, pada pilkada November 2024 lalu, paslon nomor urut 1 mendapat 211 suara, paslon nomor urut 2 mendapat 166 suara dari total 377 suara sah. Dari hasil ini terlihat paslon nomor urut 1 unggul atas nomor urut 2 saat itu.
“Di sini kemarin pak Haji Gogo yang menang mas, selisihnya sekitar 40 lebih suara dengan Agi,” ujar Herman salah seorang warga setempat saat ditemui.
Saat ditanya apakah nanti hasil ini akan berubah ketika PSU nanti, pekerja di salah satu perusahaan itu mengatakan pasti ada perubahan.
“Kalau nanti banyak yang ikut memilih pasti hasilnya banyak berubah. Entah itu ke Pak Haji Gogo atau ke Agi kita tidak tahu,” tuturnya yang sudah mantap menentukan pilihan politiknya.
Saat ditanya apakah jika ada calon menjanjikan sesuatu, pilihan politik masyarakat akan berubah, Herman mengatakan bisa ya bisa juga tidak.
“Ada masyarakat yang sudah dikasi sesuatu oleh paslon A malah nanti memilih paslon B. Ini sudah biasa pak. Makanya kita lihat aja nanti. Soalnya masyarakat sekarang ini sudah pada pintar,” terangnya.
“Tapi yang kita harapkan nanti aman-aman saja. Semuanya juga bupati kita kalau terpilih,” tambah pria dua anak itu.
Berkaitan dengan PSU pada dua TPS yang sebelumnya diungguli oleh Haji Gogo Purman Jaya-Hendro Nakalelo, pengamat politik Universitas Palangka Raya, Ricky Zulfauzan menilainya cukup menarik. Apakah perolehan suara itu tetap stabil seperti itu ataukah sebaliknya?
“Kalau dilakukan secara alami tidak ada money politik, tidak ada perlakuan khusus, tidak ada penggalangan massa, tidak ada intimidasi dari kedua paslon ini maka saya yakin hasilnya tidak akan berubah, yakni masih dimenangkan oleh Paslon nomor urut 1 Gogo-Helo,” ujar Ricky via telepon. ungkap dia.
Akan tetapi jika para pemilih di dua TPS ini diberikan perlakukan khusus atau ada faktor lain yang memengaruhi maka kemungkinan hasil akan berubah drastis atau berbalik.
“Yang kita harapkan berjalan alami. Tetapi itu agak susah karena ini politik dan dua TPS ini sangat menentukan nantinya. Yang harus dijaga ialah suara rakyat merupakan suara Tuhan, jangan sampai ada intervensi dan nantinya bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Selanjutnya jika ditemukan ada upaya-upaya kecurangan justru berdampak negatif bagi Barito Utara karena pernah terjadi didaerah lain yang sampai 2 kali dilakukan PSU dan digugat lagi. Jangan sampai terjadi seperti itu kalau di Barito Utara tidak punya Bupati nanti bisa Pj Bupati dari Jakarta lagi, kalau itu kejadian, urainya.
“Jadi apapun hasilnya yang kalah harus legowo saja harus terima kekalahan jangan korbankan masyarakat yang sudah memberikan hak suaranya,” pungkasnya.
Sambil menunggu jadwal dan hasil PSU di dua TPS, saat ini hasil perolehan suara kedua paslon di TPS tersebut secara otomatis dianulir.
“Jadi perolehan suara masing-masing paslon di dua TPS itu jadi nol,” kata Ketua KPU Barito Utara Siska Dewi Lestari saat dikonfirmasi, Selasa (25/2).
Dijelaskan juga, karena perolehan suara di dua TPS itu dibatalkan, maka total perolehan suara masing-masing paslon hasil Pilkada serentak dikurangi perolehan suara di dua TPS itu. Paslon nomor urut 1 Gogo-Helo dari total perolehan suara 42.310 dikurangi total perolehan suara dua TPS tersebut yakni 492 suara. Dengan demikian perolehan suara sementara Gogo-Helo menjadi 41.818 suara.
Sementara paslon Agi-Saja, dari total perolehan suara sebelumnya, yakni 42.302 suara, dikurangi 315 suara dari dua TPS tersebut. Maka total perolehan suara sementara Agi-Saja menjadi 41.987 suara. Dari perhitungan ini, maka perolehan suara sementara Agi-Saja unggul 169 suara. Sementara perolehan suara sebelum putusan MK, Gogo-Helo unggul 8 suara.
Saat ditanya kembali terkait PSU, Siska mengatakan masih melakukan koordinasi dengan KPU RI terkait dengan perencanaan, jadwal hingga hal-hal teknis lainnya.
“Didampingi oleh KPU Provinsi, kita masih melakukan koordinasi dan konsultasi dengan KPU RI terkait dengan teknis pelaksanaan PSU,” ujar Siska. c-old