MUI Kalteng Imbau Umat Islam Jaga Persatuan di Tengah Perbedaan Awal Ramadan

Foto : Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah, Khairil Anwar, saat diwawancara, di Palangka Raya, Jumat (28/2). Lidia

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah, Khairil Anwar, mengimbau umat Islam di daerahnya untuk tetap menjaga persatuan dan menghormati perbedaan terkait penetapan awal Ramadan.

Khairil Anwar menjelaskan bahwa kepastian awal Ramadan masih menunggu keputusan pemerintah berdasarkan hasil rukyatul hilal.

“Yang bisa terlihat itu hanya kemungkinan di Aceh . Di Aceh itu melaporkan ke Kemenag kira-kira sekitar pukul 19.00 WIB. Nah, orang di sini sudah salat Isya, apalagi di daerah Papua dan wilayah timur lainnya,” ujar Khairil Anwar, Jumat (28/2).

Ia menegaskan bahwa masyarakat Kalimantan Tengah harus menunggu keputusan pemerintah sebelum memulai ibadah puasa Ramadan.

“Kita di sini tentu menunggu keputusan pemerintah dulu. Kalau nanti besok puasa, maka kita tarawih malam ini, walaupun agak terlambat. Tapi kalau belum puasa, ya habis salat Isya pulang saja dulu,” katanya.

Khairil Anwar juga mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga toleransi dan ukhuwah Islamiah, terutama karena Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan pada 1 Maret 2024.

“Teman-teman kita dari Muhammadiyah malam ini sudah tarawih, besok mereka sudah mulai puasa. Nah, tentu kalau ada perbedaan, kita harus menghargai dan menghormati itu,” ujarnya.

Ia berharap agar perbedaan dalam penentuan awal Ramadan tidak menjadi pemicu perpecahan di tengah masyarakat.

“Yang terpenting adalah menjaga persatuan dan kesatuan, ukhuwah Islamiah di antara kita,” tutupnya.ldw