PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Relawan Prabowo (Repro) siap menggandeng petani dan kontraktor lokal di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk mendukung program Pemerintah Pusat terkait ketahanan pangan. Hal ini ditegaskan Ketua DPP Repro Hotmian Siregar saat melakukan pertemuan di Aula Sebangau Hotel Neo bersama DPD Repro Kalteng, Selasa (4/3) malam.
Dalam kesempatan itu, Hotmian Siregar turut didampingi Ketua Bidang Pertanian DPP Repro Nasaruddin Budiman dengan dihadiri Ketua DPD Repro Kalteng Waldemas dan anggota. Kegiatan berbentuk diskusi ini membahas mengenai peluang ketahanan pangan yang dapat dilakukan oleh petani dan kontraktor lokal di Kalteng.
“Untuk pertanian Provinsi Kalteng ini cukup diutamakan dari provinsi lainnya. Ini dibuktikan dengan adanya program cetak sawah sebelumnya. Kami Repro melaksanakan program dari Prabowo subianto terkait ketahanan pangan. Mendorong petani lokal mendapatkan peluang dalam program ketahanan pangan,” katanya.
Senada, Ketua Bidang Pertanian DPP Repro Nasaruddin Budiman, menjelaskan jika program pertanian tidak lepas dari konsep ekonomi Pancasila. Dalam hal ini petani dan kontraktor lokal diminta bukan hanya menjadi penonton, namun sebagai pelaku program.
“Di sini kami menginginkan petani dan kontraktor lokal tidak menjadi sub-kontraktor, melainkan bagian penting dari program pemerintah. Tentunya beberapa syarat menjadi mitra pemerintah harus dilengkapi,” jelasnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan pada Rabu (5/3), dengan peninjauan lokasi di lahan kosong persawahan Trans Kalimantan antara perbatasan titik Nol Desa Tewang Darayu-Desa Buntut Bali Katingan. Rencananya lahan tersebut akan digunakan untuk program ketahanan pangan dengan memberdayakan petani serta kontraktor lokal di Kalteng. Sejumlah lahan kosong menjadi target tim Repro dalam rencana keberlangsungan program ketahanan pangan, sesuai dengan program Presiden RI Prabowo Subianto.
Namun sayangnya, saat menuju lokasi tim menemukan infrastruktur yang tidak memadai sebagai penunjang kegiatan. Di antaranya jembatan yang diperkirakan nantinya tidak mampu menahan mobilisasi alat berat untuk pengolahan lahan perencanaan pertanian pada lahan yang sudah dipilih.fwa