Banjir Palangka Raya Meluas, Lansia Dievakuasi

TABENGAN/DIRMANTIO EVAKUASI- Petugas mengevakuasi seorang lansia yang rumahnya terendam banjir, Jumat (14/3).

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Banjir yang melanda Kota Palangka Raya semakin meluas dan berdampak pada ribuan warga. Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama instansi terkait terus melakukan evakuasi warga terdampak.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah seorang pria lanjut usia (lansia) yang akhirnya dievakuasi secara paksa karena kondisi rumahnya sudah terendam air, Jumat (14/3).

Lurah Palangka, Dawid mengungkapkan, salah satu warga yang dievakuasi adalah seorang lansia berusia 90 tahun bernama Juhansah. Kondisinya cukup memprihatinkan karena selain rumahnya sudah terendam air, ia juga mengalami kelumpuhan.

“Tadi kami bersama BPBD dan Bhanbinsa melakukan evakuasi terhadap Bapak Juhansah (90). Kami juga telah mengecek ke Dinas Sosial, beliau memang penerima bantuan sosial. Saat evakuasi, beliau awalnya menolak, tapi setelah diberikan penjelasan dan dibujuk, akhirnya bersedia dipindahkan,” kata Dawid.

Evakuasi tersebut dilakukan dengan pendampingan menantu Juhansah. Saat ini, pria lansia itu telah dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi yang disediakan warga sekitar.

“Kondisi rumah beliau sudah terendam air, dan karena beliau lumpuh, mau tidak mau kami harus mengevakuasi secara paksa demi keselamatannya,” ujarnya.

Selain evakuasi, pihak kelurahan juga telah menghubungi Puskesmas setempat agar tenaga medis dapat memeriksa kondisi kesehatan Juhansah.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya Hendrikus Satria Budi mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga mengenai keberadaan pria lansia yang masih bertahan di rumahnya di kawasan banjir Mendawai. Setelah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, BPBD segera mengevakuasi lansia tersebut ke tempat yang lebih aman.

“Ada informasi dari warga mengenai seorang pria lansia yang masih berada di lokasi banjir di Mendawai. Sesuai dengan tugas dan fungsi BPBD, kami melakukan evakuasi dan pengungsian. Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyiapkan rumah singgah, sehingga bapak tersebut bisa diantar ke sana,” ujarnya.

Menurutnya, lansia yang dievakuasi itu awalnya menolak untuk dipindahkan karena ingin menunggu anaknya datang. Namun, setelah anaknya tak kunjung datang dan kondisi banjir semakin memburuk, petugas akhirnya melakukan evakuasi secara langsung.

“Kami masih menemukan warga yang enggan dievakuasi, padahal mereka tinggal sendirian di rumah. Dalam situasi seperti ini, kami tetap berupaya membujuk mereka agar bersedia dievakuasi demi keselamatan,” tambahnya.

Hendrikus menjelaskan, banjir kali ini berdampak cukup luas di Palangka Raya. Berdasarkan data sementara yang dihimpun tim di lapangan, total ada 389 rumah terdampak di 14 kelurahan yang tersebar di empat kecamatan. Secara keseluruhan, banjir telah memengaruhi 1.736 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah total 3.923 jiwa.

Saat ini, Pemko Palangka Raya telah menetapkan status Siaga Darurat sejak Senin lalu. Namun, jika kondisi air terus naik dan curah hujan masih tinggi, kemungkinan besar status akan ditingkatkan menjadi Tanggap Darurat.

“Dari informasi BMKG, curah hujan masih tinggi hingga April. Saat ini kami masih menunggu keputusan dari Wali Kota untuk menetapkan status tanggap darurat jika kondisi semakin memburuk,” jelasnya.

Selain itu, BPBD juga telah berkoordinasi dengan Ketua RT/RW dan lurah setempat untuk menyiapkan tempat pengungsian, tenda, serta posko bagi warga terdampak.

Ia menambahkan, pemerintah terus memantau perkembangan kondisi air. Jika dalam beberapa hari ke depan air semakin naik, maka status siaga darurat akan ditingkatkan.

“Harapan kita tentu saja agar air segera surut. Tapi kalau kondisi semakin memburuk, sesuai koordinasi kami, status bisa saja ditingkatkan,” tutupnya.

Saat ini, berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah dan relawan untuk membantu warga yang terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika ada warga yang membutuhkan bantuan atau evakuasi. dte