+Kecepatan Berkisar 16 hingga 30 Knot Atau 60 Km/Jam
PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Kota Palangka Raya pada Selasa pagi (25/3). Berdasarkan analisis cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena cuaca ekstrem ini dipicu oleh adanya sirkulasi siklonik di wilayah Kalimantan bagian utara yang menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin dan konvergensi di Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Sirkulasi siklonik ini menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin dan konvergensi di wilayah Kalimantan Tengah. Ditambah dengan kelembapan udara yang cukup tinggi di beberapa lapisan atmosfer, kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, khususnya di Kota Palangka Raya,” jelas Ika Priti sebagai Prakirawan cuaca.
Dari citra radar, terpantau awan Cumulonimbus (CB) bergerak dari arah barat laut sejak pukul 05.30 WIB. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta angin kencang terjadi dengan durasi singkat, pertama kali melanda Kecamatan Bukit Batu sebelum bergerak ke arah tenggara menuju Kecamatan Jekan Raya, Pahandut, dan Sabangau.
“Berdasarkan data pengamatan di stasiun BMKG, angin kencang di wilayah Kecamatan Pahandut terjadi antara pukul 05.58 hingga 06.16 WIB, dengan kecepatan angin berkisar antara 16 hingga 30 knot atau sekitar 60 km/jam,” katanya.
Diperkirakan, berdasarkan prospek cuaca sepekan kedepan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Kalimantan Tengah, termasuk Kabupaten Katingan, Gunung Mas, Pulang Pisau, Kota Palangka Raya, Kapuas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, dan Barito Timur.
Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap dampak bencana yang mungkin terjadi, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Selain itu, ia juga memperingatkan adanya potensi hujan lokal dengan durasi singkat yang bisa disertai angin puting beliung di wilayah Kalimantan Tengah.
“Warga diharapkan tetap waspada dan mengamankan barang-barang yang rentan terdampak angin kencang. Hindari berteduh di bawah pohon atau baliho yang berisiko roboh saat terjadi angin kencang,” imbaunya.
BMKG terus memantau perkembangan cuaca guna mengantisipasi potensi bencana yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem.dte