Ditolak Keras, Film Power Of Love 212 Batal Tayang

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Penolakan demi penolakan terhadap penayangan Film Power Of Love 212 terus berlanjut. Setelah sebelumnya Forum Pemuda Dayak Kalteng menyatakan menolak, kini Forum Masyarakat Adat Dayak Kalimantan Tengah (Formad-KT) kembali melakukan penolakan dengan mendatangi Gedung 21 Palangka Raya Mall (Palma), Rabu (16/5) siang. Film Power Of Love 212 sempat hendak ditayangkan pihak 21 Palma setelah Forum Lingkar Pena (FLP) melakukan permintaan penayangan ke pihak Manajemen 21.

Ketua Formad-KT Bachtiar Effendi mengatakan, pihaknya dari berbagai elemen masyarakat menolak atas penayangan Film 212 yang diminta oleh sekelompok orang. Mereka beranggapan jika film tersebut, tidak sesuai dengan fakta sebenarnya dan ditenggarai tersimpan propaganda.

“Kita tidak ingin ada perbedaan maupun gejolak. Alangkah bijaksana apabila tidak ditayangkan. Kita juga turut memberikan apresiasi kepada Manajemen 21 Palma yang tidak menayangkannya,” ucapnya.

Disebutkan, pihaknya tidak akan bertanggungjawab apabila terjadi sesuatu jika manajemen 21 Palma tetap menayangkan film tersebut. “Kita tidak bertanggung jawab bila film itu tetap diputar,” tegasnya.

Sedangkan, Manajer Palma 21 Palangka Raya Solekan mengaku tidak menayangkan Film Power Of Love 212 tersebut. Hanya saja ada permintaan satu kali penayangan oleh Forum Lingkar Pena. “Awalnya manajemen menyetujui satu kali penayangan, namun dengan berbagai pertimbangan kita tidak laksanakan,” urainya.

Pantauan Tabengan, setelah manajemen Palma 21 Palma menyatakan tidak akan melakukan penayangan film tersebut, ratusan massa yang sedianya hendak menonton tetap berdatangan ke Gedung 21 Palma. Proses negosiasi pun sempat berjalan alot antara manajemen 21 dan massa yang hendak menonton. Tiga jam berlangsung, negosiasi pun berakhir dengan keputusan film batal ditayangkan.

Ketua KUI Kalteng Rumsyah Bagan mengatakan, jika pihaknya bertanggung jawab mengakomodir semua pihak untuk kondusifnya Kalteng. Dimana umat Islam punya tanggung jawab untuk menjaga keamanan Kalteng.

“Pembatalan ini untuk mengamankan semua pihak. Alasan pembatalan, manajemen 21 menolak menayangkan karena ada isu penolakan. Kemudian dari pihak keamanan supaya tidak terjadi bentrok,” katanya didampingi Sekretaris KUI Achmad Sajarwan usai negosiasi.

Menurutnya, film power of love 212 merupakan film yang memotivasi umat Islam, bukan mencontohkan yang tidak baik. “Bukan persoalan takut tidak takut, tapi toleransi dalam keberagaman. Kita tidak tahu ini dibatalkan, ditunda sementara atau apa. Kita akan berkoordinasi dengan semua pihak,” urainya.

Ditambahkan Achmad Sajarwan, pihaknya telah meminta ijin untuk meminta master film guna ditayangkan di lingkungan internal mereka. Tentunya dengan seijin dari pihak keamanan.

“Kita tidak berharap lagi film ini ditayangkan di Bioskop 21 Palma. Manajemen 21 secara sepihak membatalkan penayangan. Tentunya kita akan ambil langkah hukum, baik pidana, perdata maupun sosial,” jelasnya.

Sementara, raut kekecewaan tampak terlihat dari wajah Ketua Pemuda Muhammadiyah Kalteng Daryana. Menurutnya, penolakan yang terjadi merupakan kekhawatiran yang berlebihan.

“Kalau menurut kita aman-aman saja. Kita kecewa, karena banyak teman yang dari tadi menunggu beberapa jam ternyata tidak ditayangkan. Kita akan mempersoalkan ini, karena tiket sudah dibeli,” tegasnya. fwa