Pasca Idul Fitri, Puluhan Anak Diare di Larikan ke RSUD

FOTO TABENGAN/ARIS MUNANDAR MEMBESUK-Wabup Katingan, Firdaus saat meninjau pasien penderita diare di RSUD Mas Amsyar-Kasongan,, Kamis (3/4) siang.

KASONGAN/TABENGAN.CO.ID – Pasca hari raya Idul Fitri 1446 H/2025 M, puluhan anak menderita penyakit diare. Kejadian ini terungkap saat Wabup Katingan Firdaus bersama isterinya, Ny Tri Eindarti didampingi Kadinkes Katingan, Glorious melakukan peninjauan ke RSUD Mas Amsyar Kasongan di Jalan Ketunen-Kasongan, Kamis (3/4) siang.
Dalam peninjauannya itu Firdaus sempat berbincang-bincang dengan beberapa pasien penderita diare di rumah sakit milik Pemkab Katingan itu, seraya memberikan motivasi kepada mereka dengan harapan sembuh dengan segera.
Berdasarkan hasil perbincangannya dengan beberapa pasien tersebut menurut orang nomor dua di bumi penyang Hinje Simpei ini, dari mereka (pasien) penderita diare, diduga penyebabnya adalah lantaran sebelumnya pernah mengkonsumsi kue puding.

“Untuk mengetahui kebenarannya kita tidak bisa langsung menyimpulkan. Oleh karena itu harus kita lakukan penelitian terlebih dahulu,” kata Firdaus.
Terkait puluhan pasien penderita diare dimaksud, dirinya mengimbau kepada masyarakat Katingan agar proaktif menjaga kesehatannya. Karena, di saat perubahan cuaca seperti saat ini dapat memicu serangan berbagai jenis penyakit. Begitu pula, jika ada keluhan badan, warga harus segera melakukan upaya pengobatan di rumah sakit atau di Puskesmas terdekat. Silahkan berobat, biaya ditanggung oleh Pemkab Katingan melalui Dinas Kesehatan setempat.
Begitu juga dengan penyebab diare, dirinya meminta dengan sangat kepada masyarakat agar bijak. Maksudnya, masyarakat jangan menyebarkan isu yang belum jelas kebenarannya. “Karena, untuk membuktikan kebenarannya harus kita buktikan dengan uji lab,” harapnya.
Di tempat yang sama, Kadinkes Katingan, Glorikus dalam keterangannya mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan jumlah warga Kasongan yang didiagnosa penderita diare, sejak hari pertama Idul Fitri hingga hari ini, yaitu sebanyak 31 orang.

“Saat ini kita tunggu hasil hasil lab dari BPOM Palangka Raya,” pungkasnya, seraya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati mengkonsumsi makanan. c-dar