Hukrim  

Jukir Ditemukan Tak Bernyawa di Lapak Pedagang

INAFIS-Tim Inafis Satreskrim Polresta Palangka Raya melakukan olah TKP terhadap jukir yang ditemukan tak bernyawa di lapak pedagang, Senin (14/4). FOTO ISTIMEWA

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pedagang di Komplek Pasar Besar, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria yang tergeletak diatas lapak sebuah toko, Senin (14/4). Korban diketahui berinisial

DO (39) yang sehari-hari bekerja sebagai Juru Parkir (Jukir) sekaligus merangkap buruh serabutan.

Usman (42), saksi mata mengatakan korban setiap harinya tidur di lapak milik pedagang tersebut. Sekitar pukul 06.00 WIB, ketika ia sedang mengangkat barang melihat korban yang dikira sedang tertidur pulas, namun setelah diamati korban tidak ada pergerakan.

“Waktu itu pas kita mengangkat barang, lewat di samping korban dilihat seperti tidak bernafas, antar barang ke depan pas balik saya lihat lagi memang tidak bernafas, saya tanya sama ibu yang di seberang, coba lihat itu bernafas atau tidak, ternyata memang tidak bernafas kata ibu itu,” jelas Usman.

Mengetahui korban sudah tidak bernyawa, seorang ibu penjual kue melapor ke Kodim yang berada di seberang pasar, kemudian anggota Kodim melaporkan temuan mayat tersebut ke Polsek Pahandut.

Usman juga menjelaskan, sehari sebelumnya korban sempat jatuh saat tidur diatas peti lapak pedagang, dan bibir korban terbentur semen lantai hingga mengeluarlan darah dan memar.

“Sore itu dia jatuh pas tidur di peti lapak itu, terbentur semen bibirnya berdarah, jadi seperti bonyok bekas dipukul, tiga kali dia jatuh di situ, pelipisnya juga berdarah, tapi sepertinya mabuk,” ungkapnya.

Sekitar pukul 05.00 WIB, korban masih terlihat beraktivitas dengan mengatur parkiran pasar, lalu korban kembali tidur di atas lapak pedagang, jika ada motor yang ingin keluar korban kembali bangun untuk mengatur parkir, korban sudah sekitar satu tahun tidur di kawasan pasar.

“kata ibu penjual kue, korban sempat mendengkur mungkin itu waktu meninggalnya korban, dalam satu minggu terakhir kesehatan korban sepertinya memang tidak baik, korban sering batuk sepertinya keseringan minum-minuman keras, pas ditemukan tadi keluar darah dari mulut korban,”

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan penyebab pasti meninggalnya korban, saat ini pihak kepolisian sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Doris Sylvanus untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, Dokter Forensik Ricka Brilianty, menjelaskan kematian korban murni diakibatkan penyakit yang diderita dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Waktu kematian antara 1-2 jam, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, diduga korban meninggal akibat penyakit lama yang tidak diketahui,” jelasnya. mak