* Warga Tilung III Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan
* Pj Sekda: Pembangunan infrastruktur Prioritas Wali Kota 2025
PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Akibat tidak pernah diperhatikan selama puluhan tahun, warga Jalan Temanggung Tilung III, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya melakukan aksi tanam pohon pisang di tengah jalan yang berlubang dan digenangi air, sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
Warga mengaku sudah sangat kesal dan kecewa, karena selama bertahun-tahun pemerintah setempat tidak pernah memperhatikan akses jalan warga yang sudah sangat parah. Selain itu, jalan yang berlubang cukup dalam sangat membahayakan warga saat melintas.
Selain rusaknya badan jalan, drainase air yang tidak lancar juga mengakibatkan jalan seringkali banjir ketika hujan turun. Kondisi ini tentu saja membuat jalanan semakin tidak nyaman dilewati. Kubangan dapat membahayakan pengendara.
Nopriadi, Ketua RT 6 Jalan Temanggung Tilung III mengungkapkan, penanaman pohon pisang tersebut adalah wujud kekecewaan warga, karena pemerintah tidak memperhatikan jalan yang sudah bertahun-tahun tidak pernah diperbaiki.
“Karena di daerah pelosok seperti yang kami lihat terjadi pengaspalan, tetapi di tengah-tengah kota seperti Jalan Tilung III dan IV ini khususnya tidak ada sama sekali perhatian dari pemerintah,” ungkapnya.
Dikatakannya, sejak tahun 2000 jalan tersebut tidak pernah menjadi perhatian pemerintah. Artinya, sudah selama 25 tahun warga harus merasakan jalan yang rusak parah berlubang.
“Dari tahun 2000 jalan ini sangat memprihatinkan rusak parah, banyak sekali lubang-lubang, masyarakat di sini swadaya saja untuk melakukan penimbunan,” tuturnya.
Warga setempat yang berupaya melakukan penimbunan pada jalan berlubang hingga hingga capai 10 rit terkesan sia-sia karena jalan sering dilewati mobil atau motor pasir akan terbawa. Selain itu, karena air hujan juga membawa pasir ke parit selokan.
“Bilamana tidak ada perhatian dari pemerintah harapannya warga tetap melakukan aktivitas seperti biasa, dan dari RT juga untuk mengajukan lagi usulan agar jalan ini untuk segera diperbaiki,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya Arbert Tombak mengaku pihaknya telah menerima dan siap menampung keluhan dari masyarakat. Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama Wali Kota pada tahun 2025.
“Jika pembangunan infrastruktur sudah dalam keadaan darurat, itu sudah diprogramkan melalui swakelola,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis (17/4).
Lebih lanjut, Arbert menjelaskan, masyarakat dapat menyampaikan keluhan melalui kanal resmi seperti SiLapor. Laporan tersebut nantinya akan ditindaklanjuti oleh dinas terkait seperti Dinas PUPR.
Namun, ia menegaskan proses perbaikan tidak bisa langsung dilakukan. “Akan kami hitung dulu, seperti perencanaan perhitungan volume material kemudian menggunakan teknologi apa yang tepat untuk menanganinya, dan ini memerlukan waktu satu hingga dua hari, baru dapat diproses lebih lanjut,” kata Arbert.
Dengan penguatan pembangunan infrastruktur, warga berharap pemerintah tidak hanya memberikan respons normatif, tetapi juga aksi nyata untuk menciptakan akses jalan yang aman dan layak. mak/nws